Home Kesehatan Kasus Covid-19 Terus Meledak, PPKM Darurat Dinilai Belum Berdampak

Kasus Covid-19 Terus Meledak, PPKM Darurat Dinilai Belum Berdampak

Yogyakarta, Gatra.com - Kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta terus bertambah dengan angka amat tinggi beberapa hari ini. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dinilai belum berdampak dan wajar jika akan diperpanjang.

Kepala Bagian Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji menjelaskan penambahan kasus selama tiga hari ini di kisaran 2.300-2.700 kasus per hari. "Kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY Kamis (15/7) sebanyak 2.706 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 85.781 kasus," ujarnya.

Selama dua hari sebelumnya, 13-14 Juli, penambahan berturut-turut 2.731 dan 2.350 kasus. Temuan ini hasil dari pemeriksaan sekitar 10 ribu orang per hari melalui tes PCR dan antigen.

Namun kematian pasien positif Covid-19 juga tinggi yakni 39 dan 65 kasus pada dua hari itu. "Penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 54 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 2.184 kasus," kata Ditya.

Saat ini, sebanyak 59.344 penderita Covid-19 di DIY telah sembuh. Kasus aktif mencapai 24.253 orang, termasuk 1.354 pasien RS di unit non-kritikal dan 119 pasien di unit kritikal.

Lonjakan kasus di DIY selarasa dengan tambahan kasus di tingkat nasional hingga sekitar 55 ribu per hari di masa PPKM Darurat ini.

Karena itu, epidemiolog UGM Citra Indriani berpendapat wajar jika pemerintah kemungkinan memperpanjang PPKM Darurat karena penularan Covid-19 terus naik dan angkanya cukup mengkhawatirkan.

“Kalau dilihat dari data kasus masih tinggi dan nampaknya kebijakan PPKM Darurat belum tampak karena transmisinya sudah sangat luas rantainya," ujarnya lewat pernyataan tertulis UGM, Kamis.

Ia menyebut kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan tetap menjadi faktor utama atas kondisi Covid-19. Kemungkinan lain adalah munculnya varian baru dari virus ini.

“Karena data Whole Genome Sequencing (WGS) di Yogyakarta yang dapat menunjukkan apakah memang karena varian baru sepertinya masih dalam proses," ucapnya.

Citra melihat, isu bahwa setiap orang akan tetap terpapar Covid-19 dan tinggal menunggu giliran sebagai isu yang tidak sepenuhnya benar. Sebab, jika sudah divaksin dan menjalankan protokol kesehatan secara ketat, hal itu tak akan terjadi.

“Nah, sekarang tinggal pada pilihan, tinggal kita mau masuk dalam antrean apa tidak,” katanya.

Ia menyampaikan PPKM Darurat sebisa mungkin tetap diperpanjang karena dampak PPKM Darurat tahap I pada 3-20 Juli 2021 baru bisa diketahui pada pekan-pekan mendatang.

Citra yakin jika PPKM Darurat dipatuhi bersama, isolasi mandiri dijalankan sesuai aturan, dan semua pihak patuh pada protokol kesehatan, wabah akan terkendali.

“Problemnya saat ini mobilitas ke kantor ke area hiburan, dari Google Mobility itu terpantau sudah turun tajam trennya. Hanya mobility di residensial yang masih tinggi, tapi inipun wajar karena bagaimanapun yang di area residensial ini kan orang mencari kebutuhan harian di sekitar tempat tinggal," paparnya.

Ia menandaskan saat ini hampir semua tempat berpotensi menimbulkan penularan sangat tinggi. Namun hal itu bisa diantisipasi jika semua pihak tetap disiplin protokol kesehatan.

Jika perlu ada satgas dusun yang memonitor kepatuhan terhadap protokol kesehatan. “Itu akan lebih baik. Sayangnya, tidak semua jalan,” imbuhnya.

151