Home Hukum Dua DPO Teroris MIT Ditemukan Tewas Membusuk

Dua DPO Teroris MIT Ditemukan Tewas Membusuk

Jakarta, Gatra.com - Dua teroris jaringan Muhajidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora ditemukan tewas membusuk. Keduanya tewas setelah kontak tembak dengan aparat di Pegunungan Tokasa, Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Minggu (11/7).

Kedua teroris yang teridentifikasi dengan nama Rukli dan Ahmad Panjang sulit dievakuasi lantaran terjerembab ke jurang sedalam 50 meter. Lebatnya hutan dan lembah yang cukup terjal serta tebing sangat curam di sepanjang rute menghambat proses evakuasi. Butuh waktu empat hari hingga akhirnya tim gabungan TNI-Polri, Koopsgabsus TNI dan Satgas Madago Raya, mendapatkan jasad keduanya.

Tim Disaster Victim Investigation (DVI) dan Indonesia Automatic Fingerprint System (Inafis) Polda Sulawesi Tengah yang menemukan identitas keduanya sempat mengalami kesulitan karena tubuh keduanya sudah membusuk. Hal itu disampaikan oleh Wakasatgas Humas Operasi Madago Raya AkBP Bronto Budiyono.

Meski pembuktian dengan mengambil sidik jari sudah dilakukan, Bronto menyebut tim tetap membutuhkan bukti pendukung berupa tes DNA. Ia berharap keluarga kedua jenazah lebih kooperatif untuk memberikan sampel DNA.

Teroris yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) itu telah diserahkan dari tim gabungan pada Rabu (14/7) lalu. "Instalasi jenazah rumkit Bhayangkara Palu, pada pukul 15.30 WITA telah menerima dua jenazah DPO teroris Poso dari Koopsgabsus TNI dan Satgas Madago Raya,” kata Bronto melalui keterangan tertulis yang diterima Gatra, Kamis (15/7).

Setelah diserahkan, jenazah lalu dibawa ke Palu dengan pesawat helikopter Super Puma milik TNI yang diperbantukan dari Makassar.

Sebelumnya, kontak tembak terjadi antara aparat dengan Rukli dan Ahmad Panjang, dua teroris MIT pada Minggu, 11 Juli 2021 pukul 03.00 WITA yang bertempat di Pegunungan Batu Tiga, Dusun 6 Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torwe, Kabupaten Parigi Moutong, Poso, Sulawesi Tengah.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, peristiwa tersebut diawali dari informasi warga yang telah kehilangan sejumlah bahan makanan. Kemudian tim melakukan penyisiran dan menemukan jejak bekas makanan DPO teroris MIT itu.

"Selanjutnya pasukan tim mengikuti jejak mereka pada Minggu, 11 Juli 2021. Sekitar pukul 03.00 (WITA) para DPO ditemukan dan terjadi kontak tembak serta dilakukan penyergapan yang mengakibatkan dua DPO meninggal dunia," kata Ahmad melalui konferensi pers virtual pada Senin, (12/7) lalu.

Tim gabungan, kata dia, masih terus melakukan pengejaran terhadap sisa DPO teroris MIT yang lolos dari penyergapan.

1336