Blora, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora menjamin harga obat untuk penanganan Covid -19 di sejumlah apotek tidak mencekik. Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Blora I Komang Gede Irawadi saat menggelar pertemuan dengan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Blora, Jumat (16/7).
Komang berharap, agar di masa pandemi ini apotek dapat menaati ketentuan harga eceran tertinggi obat-obatan Covid-19 dari pemerintah pusat.
"Kami harapkan pada kesempatan ini bisa mendengar bagaimana permasalahan yang dihadapi rumah sakit dan apotek. Khususnya terkait dengan obat untuk penanganan Covid-19. Saya juga minta agar tidak ada apotek di Blora yang menjual obat tersebut dengan harga melebihi ketentuan, hingga 'mencekik' masyarakat" papar Komang.
Pihaknya juga mengajak pihak Forkopimda untuk secara aktif melakukan pengawasan terhadap penjualan obat-obatan tersebut. Agar tidak ada penyelewengan harga.
"Kami juga inginkan agar nantinya ada kesepakatan harga maksimal yang sesuai ketentuan untuk obat penanganan Covid-19, agar apotek di Blora ini bisa menjual obat dengan harga yang relatif sama," ungkapnya.
Ketua IAI Blora, Nurul Huda mengungkapkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk membantu masyarakat, dengan tidak menjual obat-obatan diatas ketentuan. "Kita nanti insyaAllah seluruh Kabupaten Blora apotek-apotek swasta berkomitmen untuk berusaha menyediakan obat-obatan untuk Covid-19 dengan harga jual yang seragam," ungkapnya
Dalam pertemuan itu juga disepakati bahwa batas keuntungan yang diambil maksimal 20% dari harga beli obat dan ditambah dengan PPN. Tentunya dengan mempertimbangkan regulasi dan ketentuan yang berlaku. "Siang ini secepatnya kami informasikan melalui media organisasi kami kaitannya dengan penyamaan HET ini, dari apa yang tadi dibicarakan maksimal 20% dari harga beli obat dan ditambah PPN," ucap Huda.
Pihaknya menghimbau dan mengajak kepada seluruh apotek yang ada di Blora agar tidak melakukan pengumpulan obat-obat Covid-19 dalam jumlah besar. Selain itu, ia meminta agar seluruh apotek untuk menaati ketentuan dan aturan pemerintah yang berlaku, supaya tidak tersandung dengan permasalahan hukum.
"Jangan sampai ditengah pandemi ini kami dinilai bersenang-senang diatas penderitaan, insyaAllah tidak terjadi. Termasuk kalau ada apotek-apotek yang dinilai melanggar juga dapat disampaikan pada kami juga, supaya kami dari organisasi bisa membantu menindaklanjutinya," tandasnya.
