Home Kesehatan Dekan FKUI: Akibat Cemas, Respons Masyarakat Jadi Berlebihan

Dekan FKUI: Akibat Cemas, Respons Masyarakat Jadi Berlebihan

Jakarta, Gatra.com - Sejak awal pandemi virus corona menyerang Tanah Air, terkadang masyarakat merespons terlalu berlebih-lebihan akibat mengalami kecemasan atau panik akan suatu hal. Hal ini diungkapkan oleh Dekan Fakultas Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Ari Fahrial Syam lewat sambutannya via Zoom dalam acara 10th D'RoSSI Open Lecture, yang bertajuk "Bersikap Tenang di Puncak Pandemi" pada Jumat. (16/7).

"Mulai dari sejak awal, dulu inget misalnya di awal ketika apa namanya, kita bahwa salah satu mencegah ini adalah dengan cuci tangan gitu ya dengan menggunakan hand sanitizer. Nah akhirnya masyarakat juga berlomba-lomba membuat hand sanitizer, sampe alkohol itu kosong misalnya," tuturnya.

Pada awal pandemi COVID-19, kata Ari, juga disebutkan bahwa yang paling aman agar terhindar dari virus menular itu dengan menggunakan masker N95. Alhasil, masker tersebut sempat kosong stoknya di mana-mana. 

"Karena kenapa? Karena tadi ya, masyarakat ketakutan. Begitupun juga di awal disebutkan karena mengatasi ini adalah dengan klorokuin, klorokuin juga kosong," terangnya.

Kemudian Ari menyebut kelangkaan seperti itu terus berlanjut hingga sekarang. Misalnya, ketika disebutkan obat Ivermectin dapat mengatasi virus corona, Ivermectin kosong. Selain itu terkait rumah sakit penuh di mana-mana, akhirnya masyarakat malah mengejar-ngejar oksigen. 

"Nah ini juga akhirnya ditumpuk oksigen tersebut, nah ini juga akhirnya seperti itu kondisinya," ujarnya.

Mengenai banyaknya tabung oksigen yang ditimbun, jelas Ari, dampaknya rumah sakit yang sedang membutuhkan oksigen atau pasien-pasien yang menderita penyakit jantung atau stroke, maka mereka semua akhirnya tidak dapat memperoleh oksigen tersebut.

Adapun ia mengatakan dalam kondisi yang seperti ini, masyarakat harus dapat ditenangkan dan harus diberikan semangat. Di mana, angka kesembuhan COVID-19 di Indonesia sejatinya cukup tinggi.

"Tapi di satu sisi, kita juga tidak boleh lengah. Mana kasus-kasus yang memang harus segera mendapat pertolongan ke rumah sakit, satu lagi juga, jangan juga kita tadi karena rasa takut, berbagai macam obat kita makan akhirnya menjadi bumerang buat kita sendiri gitu," imbuh Dekan FK UI, dalam menutup sambutannya.

191