Home Gaya Hidup Selebritas Pegiat Lingkungan Serukan #BeliYangBaik

Selebritas Pegiat Lingkungan Serukan #BeliYangBaik

Jakarta, Gatra.com – Sejumlah pesohor penggiat lingkungan, di antaranya selebritas, mendukung kampanye dan gerakan #BeliYangBaik, #BeliYangEkolabel, dan #BeriKamiPilihan gelaran Yayasan WWF Indonesia.

Para pesohor tersebut yakni Nugie, Rayi Putra dan istrinya Dila Hadju, Janna Soekasah, dan Rin Hermana menyampaikan dukungan mereka dalam talkshow virtual pada Minggu (18/7).

Nugie, penyanyi dan penggiat yang telah lama menyuarakan gaya hidup ramah lingkungan, menekankan pentingnya memulai perubahan dari diri sendiri dan menjadi contoh bagi orang lain.

"Saya memulai dengan hal-hal yang sederhana, seperti membawa tumbler dan kantong belanja, namun saya lakukan dengan konsisten, khususnya di depan istri dan anak-anak agar mereka dapat mencontoh dan membangun kebiasaan yang sama juga," ungkapnya.

Sementara itu, Janna Soekasa yang berkecimpung di industri fesyen, menyampaikan, kehidupan perkotaan yang serba cepat dan praktis mendorong pola hidup masyarakat yang lebih konsumtif yang berdampak buruk bagi lingkungan.

Dampak buruk tersebut, lanjut dia, seperti meningkatnya jumlah sampah, kerusakan ekosistem akibat praktik produksi yang tidak bertanggung jawab dan eksploitatif, hingga meningkatnya emisi gas rumah kaca akibat dari proses produksi yang juga meningkat.

Sebagai pelaku industri, ungkap Janna, pihaknya berangkat dari kesadaran mengenai dampak lingkungan yang disebabkan industri fesyen, pihaknya melakukan inovasi, salah satunya dengan memanfaatkan sisa kain sebagai bahan baku produksi.

"Dengan demikian, kami harap dapat berkontribusi pada penghematan sumber daya alam dan mengurangi limbah industri," kata Janna.

Seperti halnya industri fesyen, industri minyak sawit juga diketahui memiliki dampak lingkungan yang signifikan. "Sebagai anak kost, saya kesulitan mencari produk sawit yang berkelanjutan," ujar komika Rin Hermana.

Ia mengaku demikian karena sulit menemukan minyak kelapa sawit yang berlabel The Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) atau Indonesian Science Project Olympiad (ISPO). "Jadi hanya beli yang cocok dan sesuai kebutuhan saja, misalnya beli sabun, sampo dan mi instan," ungkap Rin.

Minyak goreng adalah produk berbahan baku minyak sawit yang paling dikenal oleh konsumen Indonesia. Tidak terkecuali bagi Dila Hadju yang sudah cukup familiar dengan kandungan minyak sawit dalam produk-produk makanan.

"Tidak terbatas pada minyak goreng, produk-produk makanan lain seperti mi instan, yoghurt, corned beef, es krim, pudding cepat saji juga mengandung minyak sawit, namun istilahnya berbeda-beda," kata Dila.

Istri dari Rayi Putra tersebut mencontohkan, dalam produk es krim, kandungan minyak sawit sering disebut sebagai emulsifier, sementara di produk margarin seringkali disebut sebagai palmiatic acid atau stearic acid.

Luasnya pemanfaatan minyak kelapa sawit menyebabkan pentingnya pengelolaan industri sawit yang mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan, mulai dari hulu hingga hilir industrinya untuk memastikan keberlangsungan industri sawit tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan hidup masyarakat. Ekolabel menjadi salah satu solusi efektif untuk mencapai tujuan ini, namun penerapannya terkendala persoalan klasik supply dan demand.

Anggota Badan Pengawas Yayasan WWF Indonesia, Natalia Soebagjo, menjelaskan, saat ini sudah ada beberapa produsen di Indonesia yang berinisiatif untuk menerapkan prinsip-prinsip berkelanjutan dalam proses produksinya.

Sayangnya, lanjut Natalia, hal tersebut seringkali tidak diketahui konsumen karena tidak mencantumkan label penanda atau ekolabel yang memungkinkan bagi konsumen untuk memilih produk berkelanjutan dalam kemasan produk.

Menurutnya, dalam upaya mendorong penggunaan sumber kelapa sawit yang berkelanjutan, konsumen memiliki peran yang cukup besar dan bisa memulainya dengan menyuarakan #BeriKamiPilihan, yaitu meminta produsen atau penjual memberikan pilihan produk yang ramah lingkungan yang ditandai dengan pencantuman ekolabel pada produk.

Dalam talkshow ini, juga diluncurkan penayangan perdana video kampanye bertajuk “Beli Yang Baik" untuk mengedukasi konsumen mengenai produk ramah lingkungan yang berekolabel dan mengandung minyak kelapa sawit berkelanjutan sekaligus mengajak masyarakat mendukung gerakan #BeliYangBaik, #BeliYangEkolabel, dan #BeriKamiPilihan.

114