Home Kesehatan Satgas Jogo Konco Bantu Kesulitan Warga Terdampak Covid-19

Satgas Jogo Konco Bantu Kesulitan Warga Terdampak Covid-19

Karanganyar, Gatra.com - Aksi kemanusiaan bagi warga terdampak Pandemi Covid-19 meluas sampai ke jaringan pertemanan. Istilahnya Satgas Jogo Konco.

Gerakan peduli warga terdampak Covid-19 tersebut dikenalkan Ormas Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Karanganyar. Ormas ini memiliki ribuan anggota dan simpatisan dari 17 kecamatan di Karanganyar. Di masa pandemi, kegiatan rutin PP secara tatap muka memang dihentikan. Namun para anggota masih tetap berkomunikasi via media sosial. Kondisi kesehatan masing-masing pun terpantau.

“Ada tim rescue kemanusiaan di PP. Kita ada fasilitas ambulans. Selama sepekan terakhir, menggerakkan Jogo Konco. Jaringan pertemanan di WA group dipantau. Juga informasi yang beredar. Siapa dari keluarga besar PP Karanganyar yang isoman, langsung dibantu dengan sembako. Itu iuran dari anggota sendiri,” kata Ketua PP Karanganyar, Disa Ageng Alifven kepada Gatra.com, Senin (19/7).

Disa mengatakan Jogo Konco diartikan menjaga kondisi teman. Sementara ini, logistik dikumpulkan di Posko PP Karanganyar di Desa Ngringo Karanganyar. Kemudian disalurkan ke penerima melalui koordinator lapangan masing-masing. Satgas Jogo Konco juga mengupayakan kebutuhan isoman seperti masker, hand sanitizer hingga mendaftarkannya rawat inap ke RS. Kalau memungkinkan juga penyediaan oksigen medis.

Dalam kesempatan sama, PP mendapat bantuan APD berupa masker dan sarung tangan dari mantan Bupati Karanganyar Rina Iriani Sri Ratnaningsih. Selain diperuntukkan relawan PP, Rina menyumbang APD ke pedagang di sejumlah pasar tradisional. PP diberi kepercayaan membagikannya. Masing-masing pasar dijatah 10 dus masker medis dan lima dus sarung tangan karet.

“Pedagang pasar itu perlu mengenakan sarung tangan. Sebab bahan makanan harus higienis saat diserahkan ke pembeli,” katanya.

Ia mengusulkan penanganan Covid-19 dengan melibatkan masyarakat umum yang dikoordinasi pejabat yang berdomisili di daerah.

“Dulu saat saya masih menjabat bupati, pejabat eselon yang domisili daerah secara otomatis menjadi korwil. Misalnya terjadi bencana alam, dia juga wajib berperan menggerakkan masyarakat,” katanya.

 

5628