Home Gaya Hidup Sekda Larang ASN Jadi Imam, Khatib dan Makmum Salat Iduladha

Sekda Larang ASN Jadi Imam, Khatib dan Makmum Salat Iduladha

Karanganyar, Gatra.com- Ribuan ASN muslim Kabupaten Karanganyar diimbau melaksanakan salat Idul Adha tidak di luar rumah. ASN juga tak boleh ikut-ikutan takbir keliling. "Ikuti saja Surat Edaran (SE) Menag Nomor 17 Tahun 2021. Tiada salat Idul Adha di masjid maupun lapangan. ASN beri contoh ke masyarakat dengan mematuhi aturan PPKM darurat. Entah itu jadi imam, khatib maupun makmum (salat id di lapangan dan masjid) sebaiknya jangan," kata Sekda Pemkab Karanganyar Sutarno kepada Gatra.com usai rapat paripurna DPRD, Senin (19/7). 
 
SE Menag Yaqut Cholil Qoumas tersebut menyikapi masih tingginya kasus Covid-19. Kerumunan yang terjadi saat salat Id, diantisipasi sejak dini dengan meniadakan salat sunah itu di lapangan dan masjid. Umat Islam boleh menunaikannya di dalam rumah. Selain itu tiada pula takbir keliling. Namun digantikan takbiran di masjid oleh kalangan terbatas atau memutar rekamannya. 
 
Sutarno mengatakan salat idul adha akan dilakukannya di dalam rumah dengan keluarga inti. Ia berdomisili di Trani, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo Jateng. "Saya merasa dituakan di kampung. Sehingga tidak patut bila malah melanggar aturan pemerintah. Begitu pula seharusnya ASN Karanganyar yang juga jadi contoh di lingkungannya. Enggak ada pengawasan khusus. Semua kembali ke pribadi masing-masing," katanya. 
 
Meski tak ada takbiran keliling maupun salat id berjamaah di luar rumah, namun ia meyakini semangat berbagi dalam berkurban tetap terjaga. Penyembelihan kurban diatur sedemikian rupa agar tiada kerumunan. Pelaksanaannya pada hari tasrik idul adha 1422 H atau 21-24 Juli 2021. Ia mengingatkan libur bersama Idul Adha hanya di 20 Juli. Selanjutnya ASN masuk seperti biasa dengan ketentuan porsi ngantor dan kerja di rumah. 
 
Sementara itu Kepala Kemenag Karannyar, Wiharso mengatakan seluruh ASN di lingkungan kerjanya juga diimbau mematuhi SE No 17 tahun 2021. "Saya salat Id di rumah. Daerah Matesih sana. Perlu dipahami bahwa keselamatan jiwa lebih diutamakan. Memang ini yang terbaik. Sudah hampir dua tahun Covid-19 belum berlalu. Mari dengan kerendahan hati menengadahkan tangan dan berdoa agar pandemi segera berakhir," katanya.
4390