Home Gaya Hidup Rayakan Iduladha, Presiden Minta Warga Optimalkan Ikhtiar Lahir Batin

Rayakan Iduladha, Presiden Minta Warga Optimalkan Ikhtiar Lahir Batin

Bogor, Gatra.com– Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Iduladha tahun ini merupakan momentum untuk memperkuat solidaritas menghadapi pandemi Covid-19. Menurutnya, Iduladha mengandung pesan mulia universal, yaitu pengorbanan dan kemanusiaan yang patut menjadi pegangan bagi bangsa dan negara.

“Inilah momentum untuk menguatkan solidaritas dalam semangat persaudaraan, ukhuwah islamiah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah insaniah yang akan mampu melipatgandakan energi kita guna menghimpun kekuatan, optimistis bangkit bersama,” ungkap Jokowi dalam Takbir Akbar Hari Raya Iduladha 1442 H secara daring, Senin (19/7) malam.

Jokowi menambahkan, banyak keteladanan dari Nabi Ibrahim a.s. yang dapat dipetik hikmahnya, seperti keikhlasan berkorban tanpa keraguan demi menjalankan perintah Allah Swt. Selain itu, juga mengingatkan pentingnya keimanan dan ketakwaan.

“Di tengah pandemi saat ini, kita perlu kesediaan lebih banyak berkorban lagi, mengorbankan kepentingan pribadi, serta mendahulukan kepentingan masyarakat dan sesama,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kepala Negara meminta masyarakat agar mengoptimalkan ikhtiar, baik lahiriah maupun batiniah. Tiap orang perlu ikut berikhtiar dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengisolasi diri jika bergejala, dan memberikan bantuan.

“Mari kita bersama-sama memohon pertolongan Allah Swt, memohon kesembuhan saudara-saudara kita yang sakit, dan memberikan kekuatan kepada saudara-saudara kita yang sedang melakukan tugas-tugas kemanusiaan,” katanya.

Iduladha tahun ini diperingati secara sederhana dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Presiden pun berharap seluruh masyarakat Indonesia selalu diberikan kesabaran dan kekuatan dalam menghadapi segala ujian dan cobaan.

Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin dalam tausiahnya turut mengajak masyarakat untuk bersabar dalam menghadapi pandemi Covid-19. Menurutnya, sabar adalah indah, namun bukan berarti diam dan menjadi pasif.

“Sabar dalam artian sesungguhnya adalah kita juga harus berjuang. Kita tidak boleh berdiam diri, apalagi kalau sampai mengorbankan diri kita menjadi korban Covid-19. Oleh karena itu, menjaga diri dari penularan Covid-19 merupakan suatu kewajiban karena dia adalah salah satu dari tujuan syariah,” ucap Ma’ruf Amin.

101