Islamabad, Gatra.com - Aplikasi berbagi video TikTok yang populer diblokir pada Rabu di Pakistan untuk keempat kalinya, karena dianggap menampilkan "konten yang tidak pantas". 

Pernyataan itu diungkapkan regulator telekomunikasi negara itu.

Aplikasi milik China itu telah melakukan serangkaian serangan hukum dengan aktivis agama dan pihak berwenang di negara muslim konservatif itu, dan ditutup selama dua hari awal bulan ini atas perintah pengadilan provinsi.

Pendukung kebebasan berbicara telah lama mengkritik penyensoran dan kontrol pemerintah terhadap internet dan media di Pakistan.

"Tindakan telah diambil karena adanya konten yang tidak pantas terus-menerus di platform dan kegagalannya untuk menghapus konten tersebut," kata otoritas telekomunikasi dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP, Rabu (21/7).

Seorang perwakilan TikTok lokal belum segera memberikan komentar.

Aplikasi ini memiliki basis penggemar yang besar di Pakistan, di mana banyak orang menggunakannya untuk memasarkan dan menjual barang secara online.

Namun para pengkritiknya di negara Muslim yang sangat konservatif itu mengatakan bahwa itu mempromosikan konten vulgar dan LGBTQ.

Pada bulan Juni, TikTok mengatakan telah menghapus lebih dari enam juta video yang tersedia bagi pengguna di Pakistan hanya dalam tiga bulan, setelah adanya keluhan dari pejabat dan pengguna biasa.

“Sekitar 15 persen dari video yang dihapus karena tampilan "ketelanjangan dewasa dan aktivitas seksual", kata perusahaan itu.

Pejabat sebelumnya telah meminta YouTube untuk memblokir konten yang mereka anggap tidak pantas, dan beberapa aplikasi kencan dilarang.