Home Kebencanaan Menilik Warga Terdampak Covid-19 Hingga Gajah Mungkur

Menilik Warga Terdampak Covid-19 Hingga Gajah Mungkur

Sukoharjo, Gatra.com - Hampir dua tahun, pandemi Covid-19 mendera Indonesia. Selain memengaruhi kesehatan masyarakat, wabah penyakit yang ditularkan oleh virus SARS-SoV-2 itu juga telah melemahkan perekonomian.

Tidak hanya berdampak terhadap warga di kota-kota besar, tetapi pandemi juga mewabah hingga ke pelosok desa. Pandemi ini juga membuat sebagian dari mereka kehilangan pekerjaan dan penghasilan pun menurun drastis. Sebagian kecil di antara mereka mencoba beralih profesi tetapi hanya bisa mendatangkan penghasilan yang juga kecil.

Keadaan ini tergambar di Dukuh Ngemplak RT 01/RW 03 Desa Kedungsono, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Jawa Tengah. Dukuh tersebut merupakan daerah terpencil yang lokasinya jauh dari kota kecamatan. Mayoritas warganya bekerja sebagai petani dan buruh serabutan.

Untuk memastikan keadaan warganya, Kapolsek Bulu AKP Mulyanta mengajak Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan untuk melihat kondisi masyarakat yang berada di kampung tersebut. 

Ditengah perjalanan tepatnya di sekitar kawasan hutan, Kapolres Sukoharjo mengaku kunjungannya kali ini benar-benar di luar dari ekspektasi. Karena semenjak menjabat sebagai Kapolres Sukoharjo, dia baru pertama kali menginjakkan kaki di Kecamatan Bulu, khususnya di bawah kaki Gunung Gajah Mungkur, tepatnya di Dukuh Ngemplak tersebut.

Kondisi ini ditambah dengan antusiasnya masyarakat saat menyambut Kapolres dan rombongan. Hal ini terlihat dari raut wajah mereka yang seperti menunjukkan bahwa mereka butuh orang-orang dermawan. Tak lupa dalam kunjungannya, rombongan membawa paket sembako untuk sejumlah masyarakat yang tinggal di kampung itu.

Dari beberapa warga, Kapolres dibuat terharu dengan kehidupan salah satu warga bernama Kasiyem. Seorang nenek yang hanya tinggal bertiga bersama anak perempuan serta seorang cucu. 

Rumah berdinding batu bata dengan kondisi genteng bagian teras miring tersebut digunakan Kasiyem dan keluarga berlindung dari panasnya sinar matahari dan diinginkan angin malam.

Rumah dengan ukuran sekitar 8x6 meter tersebut berdiri tepat dibalik Gunung Gajah Mungkur. Sehingga tidak menutup kemungkinan, apabila terjadi longsor akan berdampak pada rumah Kasiyem. Bahkan untuk menuju rumahnya, butuh ekstrak tenaga karena jalan yang dilalui licin serta berbatuan dan naik turun. 

Kondisi Kasiyem yang sudah tidak mampu mencari rupiah kini harus menggantungkan hidup dari anaknya yang hanya bekerja serabutan. Mirisnya untuk kebutuhan listrik, keluarga tersebut mengandalkan bantuan dari tetangga rumahnya yang berjarak kurang lebih sekitar 20 meter. 

Dengan kalimat terbata-bata, Kasiyem menyampaikan rasa terimakasih karena sudah mengunjungi gubuknya. Selain untuk melihat kondisi warganya, Kapolres dan Kapolsek juga memberikan bantuan sembako kepada Kasiyem. 

"Selama PPKM ini diberlakukan pembatasan mobilitas, serta pengetatan aturan yang tentunya berdampak pada kondisi perekonomian. Harapan kami dari Polres Sukoharjo dengan bantuan ini dapat membantu meringankan beban warga yang terdampak adanya pandemi Covid-19," ucap Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan.

Sementara itu, Kapolsek Bulu AKP Mulyanta mengatakan, kasus Covid-19 di wilayah Desa Kedungsono terbilang cukup rendah. Hal ini berkat kerjasama para perangkat desa dan petugas lain sehingga kegiatan yang bersifat pengumpulan massa bisa dihentikan.

"Alhamdulillah sekarang masyarakat sudah patuh Prokes," katanya.

Mulyanta mengakui, masyarakat Desa Kedungsono terbilang sangat sadar akan Prokes. Mereka juga cukup mudah diarahkan untuk menerapkan pola hidup sehat.


 

1279