Karanganyar, Gatra.com- Tiga ekor sapi kurban disembelih di halaman kantor DPC PDIP Karanganyar, Kamis (22/7). Dua ekor sumbangan Ketua DPR PR Puan Maharani dan seekor dari Anggota DPR Dapil IV Jateng, Dolfie OFP. "Mbak Puan berharap, konsumsi daging sapi kurban ini menguatkan imune agar mencegah sakit apalagi tertular Covid-19," kata Ketua DPC PDIP Karanganyar bagus Selo kepada wartawan.
Penyembelihan dua sapi lokal berbobot masing-masing 500 kilogram dan satu jenis metal berbobot 700 kilogram itu disaksikan Wakil Bupati Karanganyar Rober Christanto, dirinya dan beberapa anggota Fraksi PDIP Karanganyar. Diiringi pekik takbir, pisau tajam memotong leher hewan kurban itu. Keluarga besar PDIP Karanganyar kemudian menguliti serta memotong dagingnya ke ukuran lebih kecil. Tersedia kantung plastik bergambar Puan Maharani untuk mengemasnya. Sasaran pembagian daging kurban ke anggota PAC, sayap partai dan para tetangga sekitar markas.
"Tahun ini ada peningkatan, tahun lalu hanya seekor yang disembelih, tahun ini ada tiga. Berat sapi jenis metal itu ada 700 kilogram, dan dua ekor sapi Jawa seberat masing-masing 500 kilogram," kata Bagus Selo.
Ia memilih waktu penyembelihan pada Hari Tasyrik karena dianggap lebih leluasa dibandingkan usai salat Id. Ternyata, pemilihan harinya tepat. "Lagipula pemerintah menganjurkan penyembelihannya di hari tasyrik. Alasannya, agar memecah kerumunan," katanya.
Dikatakannya, momentum Idul Adha di masa pandemi sangat dinanti masyarakat. Konsumsi dagingnya diharapkan meningkatkan imunitas dan kesehatan tubuh. Ia juga berpesan supaya mobilitas masyarakat dikurangi agar memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Bagus Selo menilai angka penularan Covid-19 di Karanganyar menurun. Meski demikian tidak lantas boleh bebas beraktivitas. "Ada tren menurun. Harus ditingkatkan sampai nol kasus," katanya.
Bagus Selo juga meminta pemerintah daerah terus mengupayakan distribusi vaksin. Sejauh ini, vaksinasi belum merata. "Saya mengusulkan vaksinasi bagi anggota keluarga legislator. Tapi sampai sekarang belum disetujui karena memang nyari bantuan vaksin susah minta ampun," katanya.
