Home Internasional Argentina Desak Rusia Segera Kirim Vaksin Sputnik V

Argentina Desak Rusia Segera Kirim Vaksin Sputnik V

Buenos Aires, Gatra.com – Pemerintah Argentina terus memberi tekanan kepada Rusia atas pasokan vaksin Covid-19 Sputnik V yang tak kunjung datang. Keterlambatan itu mengakibatkan program vaksinasi nasional Argentina menjadi terhambat.

Dilansir Reuters, Jumat (23/7), pemerintah Argentina mengirim surat kepada Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) tertanggal 7 Juli. Dalam surat tersebut, pemerintah mengatakan sangat membutuhkan komponen vaksin dosis kedua, yang berbeda dari dosis pertama.

“Pada titik ini, seluruh kontrak berisiko dibatalkan secara publik. Kami memahami kekurangan dan kesulitan produksi beberapa bulan lalu. Tapi sekarang, tujuh bulan kemudian, kami masih jauh tertinggal, sehingga kami mulai menerima dosis dari penyedia lain secara teratur dengan jadwal yang tepat,” tulis pemerintah dalam surat itu.

Menteri Kesehatan Carla Vizzotti mengkonfirmasi surat itu kepada stasiun radio El Destape pada Kamis (22/7). Vizzotti mengatakan bahwa tekanan semacam itu perlu dilakukan untuk mendorong pemasok segera memastikan bahwa kontrak terpenuhi.

Menkes menambahkan, sekitar 500 liter komponen kedua dari vaksin Sputnik V akan tiba beberapa pekan mendatang. Sehingga, dapat memungkinkan produksi domestik 880 ribu dosis kedua oleh perusahaan lokal Laboratorios Richmond.

“Berkat negosiasi yang intens ini, panorama mengenai komponen dua yang menjadi fokus besar kami bisa lebih jelas,” ungkap Vizzotti.

Cecilia Nicolini, penasihat presiden Argentina, mengatakan bahwa surat itu adalah satu dari sekian banyak yang dikirim antara Argentina dengan Rusia sebagai bagian dari negosiasi pembelian dan pasokan vaksin Sputnik V.

Diketahui, Argentina merupakan pendukung awal dan penting bagi penggunaan secara luas vaksin Sputnik V. Meski, baru-baru ini Argentina tampak berupaya mengubah Undang-Undang sehingga memungkinkan lebih banyak vaksin Covid-19 datang dari Amerika Serikat (AS) dan telah melakukan kesepakatan besar dengan Moderna Inc (MRNA.O).

Sejauh ini, negara berpopulasi 45 juta orang itu telah memberikan suntikan dosis pertama kepada 22,9 juta penerima. Namun, capaian vaksinasi dosis kedua baru sejumlah 5,8 juta penerima. Salah satu jeda terbesar antara suntikan pertama dan kedua di kawasan Amerika Selatan.

 

105