Home Kesehatan Tolak PPKM, Mahasiswa: Um Gondrong Endi Bansose?

Tolak PPKM, Mahasiswa: Um Gondrong Endi Bansose?

Tegal, Gatra.com – Sejumlah mahasiswa kembali menggeruduk kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (24/7). Dalam aksi yang digelar bertepatan dengan isu bergulirnya demontrasi "Jokowi End Game" itu, mahasiswa menolak perpanjangan PPKM Darurat dan menagih penyaluran bantuan sosial (bansos).

Para mahasiswa yang mengenakkan jaket almamater kampusnya masing-masing tersebut mendatangi kantor pemkot di kompleks Balai Kota Tegal sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka sempat berorasi sebentar dan membentangkan dua spanduk bertuliskan aspirasi.

Setelah berorasi, mahasiswa memasang dua spanduk berwarna putih itu di gerbang Balai Kota. Satu spanduk bertuliskan "Aliansi Tegal Menggugat Menolak Perpanjangan PPKM!!!" dan satunya lagi bertuliskan "Um Gondrong Bansose Endi? (Om Gondrong Bansosnya Mana?)".

Spanduk yang terakhir mempertanyakan belum adanya bansos yang disalurkan Pemkot Tegal kepada warga terdampak PPKM Darurat. Tulisan "Um Gondrong" di spanduk itu merujuk pada Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, yang sempat beberapa lama berambut gondrong sebelumnya akhirnya dicukur gundul.

Meski demikian, kedua spanduk tersebut hanya terpasang beberapa menit di gerbang. Para mahasiswa memilih kembali mencopotnya saat mengetahui spanduk akan dilepas anggota Satpol PP yang berjaga. Mereka berencana memasang spanduk itu di lokasi lain.

Koordinator mahasiswa, Rifaldi Ali Rahmadani, mengatakan, aksi yang digelar merupakan bentuk solidaritas untuk menolak perpanjangan PPKM Darurat yang kini namanya diganti menjadi PPKM Level 4.

"Sebelumnya saat kami datang ke sini, kami sudah audiensi dengan wali kota tetapi buntu karena wali kota WO [walk out/meninggalkan audiensi]," ujarnya.

Menurut Rifaldi, pihaknya akan terus berkonsolidasi untuk menentukan langkah selanjutnya setelah aksi solidaritas tersebut. "Kita bisa menggelar aksi lagi kalau aspirasi kami tidak diindahkan," ujarnya.

Sebelumnya, pada Senin (19/7), belasan mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Tegal Menggugat menggeruduk kantor Pemkot Tegal. Mereka menolak kebijakan PPKM Darurat diperpanjang karena dinilai tidak efektif.

Para mahasiswa tersebut berasal dari sejumlah kampus dan organisasi mahasiswa, di antaranya Universitas Pancasakti Tegal (UPS) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Mereka mendatangi kantor Balai Kota Tegal sekitar pukul 09.00 WIB. Setiba di depan Balai Kota, mereka sempat tertahan di depan gerbang yang sudah dijaga Satpol PP dan polisi. Setelah bernegosisasi, sejumlah perwakilan mahasiswa diizinkan masuk ke kompleks Balai Kota untuk beraudiensi dengan Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, dan sejumlah pejabat Forkompinda.

Saat audiensi, perwakilan mahasiswa menyampaikan delapan tuntutan, yakni mendesak DPRD Kota Tegal untuk melayangkan tuntutan ke pemerintah pusat bahwa masyarakat Kota Tegal menolak rencana perpanjangan PPKM Darurat, surat vaksin bukan syarat administrasi, tetapi syarat transportasi jarak jauh, membuka penyekatan jalan yang diberlakukan oleh Pemkot Tegal, penerangan jalan umum tetap dinyalakan saat malam hari.

Kemudian, tingkatkan penanganan dan pelayanan medis di seluruh rumah sakait dan pelayanan kesehatan bagi seluruh pasien yang membutuhkan pelayanan medis khususnya masyarakat Kota Tegal, penyaluran bansos PPKM harus dipercepat, pemberlakukan jam operasional pedagang bukan hanya sampai pukul 20.00 WIB, tetapi 23.00 WIB, serta menolak arogansi dan tindakan represif aparat kepada masyarakat Kota Tegal.

1194