Home Kesehatan Viral Pria Positif Covid-19 di Toba Diamankan Warga

Viral Pria Positif Covid-19 di Toba Diamankan Warga

Medan, Gatra.com –‎ Video yang menunjukkan adanya tindakan kekerasan terhadap salah seorang pria di Kabupaten Toba, Sumatera Utara (Sumut), viral di media sosial. Korban merupakan warga Desa Pardomuan, Toba, bernama Selamat Sianipar yang dinyatakan positif Covid-19. Beredarnya video tersebut menghebohkan warga, pasalnya video tersebut disebarkan disertai tulisan yang menyebutkan penganiayaan terhadap pasien positif Covid-19.

Faktanya bukanlah demikian, pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Desa Pardomuan, Toba, yang dipimpin Timbang Sianipar memberikan penjelasan bahwa warga mengambil tindakan kerasa terhadap Selamat Sianipar karena si pasien yang dinyatakan positif berniat menularkan virus Covid-19 kepada keluarga dan warga. Dalam video penjelasan Timbang Sianipar kepada wartawan disampingi pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba menjelaskan bahwa Selamat Sianipar dilaporkan terpapar Covid-19.

Atas informasi itu, Pemdes dan warga memberikan solusi untuk pemulihan Selamat Sianipar agar isolasi mandiri di salah satu gubuk di kawasan pertanian. Pihak desa memfasilitasi kebutuhan harian Selamat selama menjalani isolasi. Hal itu dilakukan agar keluarganya tidak tertular serta warga lain di desa tersebut tetap dapat beraktivitas dengan baik.

Pihak Pemdes menyediakan makanan untuk Selamat Sianipar berupa beras, telur, ikan dalam kemasan, dan sejumlah kebutuhan pokok untuk dikonsumsi selama menjalani isolasi mandiri. 

Namun keesokan harinya, Selamat Sianipar kembali ke rumah orang tuanya dan tidak mau menjalani isolasi mandiri di gubuk. Atas dasar itu, pihak keluarga dan warga menempatkan Selamat Sianipar di salah satu rumah di dekat rumah orang tuanya tanpa didampingi keluarga.

Selamat Sianipar tidak terima istrinya tidak berada di rumah tersebut, sehingga dia keluar dan ingin merangkul warga yang dilihatnya. Dengan maksud untuk menularkan virus kepada orang lain, termasuk kepada petugas medis yang datang memeriksa kesehatannya. 

Atas tindakan itu, warga marah dan meminta Selamat Sianipar diisolasi oleh pihak Pemkab Toba. Namun, Selamat Menolak kemudian keluar dari rumah. Saat keluar, warga menangkap Selamat Sianipar dan mengikatnya.

Selamat masih berupaya menularkan virus kepada warga dengan meludah. Agar tidak tertular, warga menggunakan bambu untuk menjauhkan Selamat Sianipar dari jangkauan warga sambil mengikatnya. Tindakan itu dilakukan menunggu pihak Pemkab Toba datang menjemput Selamat. 

Saat ini, Selamat Sianipar sudah diamankan dan dirawat oleh pihak Pemkab Toba. Pemkab Toba, memberikan penjelasan terkait peristiwa yang disebarkan lewat video yang disertai tulisan penganiayaan pasien Covid tersebut. Pemkab mengatakan, pria itu bukan dianiaya, namun diamankan karena lari saat menjalani isolasi mandiri.

"Bukan untuk kekerasan, hanya mengamankan. Saya lihat masyarakat desa juga sangat peduli dengan pak Selamat Sianipar ini," kata Bupati Toba, Poltak Sitorus.

Poltak mengatakan hal itu setelah pihaknya sudah menemui pihak keluarga dari Selamat untuk mendapatkan informasi terkait hal ini. Poltak mengatakan, pemerintah Kabupaten Toba telah membawa Selamat ke RSUD untuk menjalani perawatan. "Beliau sudah kita posisikan di RSUD Porsea," ujarnya.

Istri dari Selamat,  Risma Sitorus, juga mengakui suaminya lari saat menjalani isolasi mandiri. Dia mengaku suaminya diamankan warga karena dirinya beserta anaknya sudah lari terlebih dahulu saat hendak dipeluk oleh Selamat. "Anak ku mau dipeluk, 'Enggak mau pak'. Lari kami. Jadi warga yang ngapakannya, kami udah lari ke bawah," tutur Risma.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, yang datang ke lokasi juga mengatakan, peristiwa ini terjadi karena warga ingin mengamankan Selamat yang lari saat isoman. Warga dibantu keluarga mengamankan Selamat yang terus menerus mengejar ingin memeluk warga.

"Itu dilakukan warga sebagai tindakan mengamankan karena yang bersangkutan teriak-teriak bahwa tidak ada Covid. Yang bersangkutan keluar rumah sambil meludahi orang yang berpapasan dengan dia dan memeluk orang. Setelah diamankan, yang bersangkutan juga langsung dibawa ke RS di Silaen, namun sudah 2 kali lari dari RS," tutur Hadi.

Hadi mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan pemeriksaan kepada keluarga dan warga kampung atas peristiwa itu. "Warga yang ikut mengamankan saat itu juga sudah diambil keterangan untuk klarifikasi kejadian video yang viral tersebut.," jelasnya.

201