Home Internasional Peran Kota Liuzhou Membesarkan Mobil Listrik Wuling

Peran Kota Liuzhou Membesarkan Mobil Listrik Wuling

Liuzhou, Gatra.com - Liuzhou berbeda dengan kota-kota lain di Cina. Kualitas udaranya salah satu yang terbaik di negara itu. Tahun lalu, kualitas udara harian sekitar 97%. Ibukota Beijng hanya 76%. Kualitas air Sungai Liujiang yang meliuk-liuk di kota itu menduduki peringkat pertama di antara sungai pedalaman China.

Pembeda terbesar adalah populasi mobil listrik. Menurut data WAYS Information Technology, lembaga konsultan yang berbasis di Guangzhou, 30 persen mobil yang terjual tahun lalu dikota ini adalah mobil listrik. Angka yang sangat impresif, lima kali rata-rata penjualan mobil listrik nasional Cina. Penetrasi mobil listrik di Liuzhou hanya kalah dari Oslo, Norwegia.

Liuzhou menjadi kantor pusat SAIC-GM-Wuling Automobile Co. Seperti pabrikan lain, sejak akhir dekade lalu mengembangkan mobil listrik. Awalnya memang ada persepsi negatif soal daya tempuh, kepraktisan isi ulang listrik dan keamanan baterai.

“Pada awalnya, masyarakat memiliki banyak kekhawatiran tentang mobil listrik, seperti keamanan atau kenyamanan pengisian daya,” kata Gou Yi, wakil kepala di Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional cabang Liuzhou, perencana ekonomi utama China seperti dilaporkan Bloomberg. “Apa yang kami lakukan adalah memastikan warga kami merasa sangat nyaman menggunakan mobil listrik”.

Langkah pertama Liuzhou adalah mengekspos penduduk yang peduli terhadap mobil listrik. SAIC-GM-Wuling, perusahaan patungan antara General Motors dan SAIC Motor Corp. dan Guangxi Automobile Group Co., menawarkan uji coba gratis selama 10 bulan pada tahun 2017. Lebih dari 15.000 orang berpartisipasi. Unit yang digunakan adalah Baojun E100. Hasilnya, perusahaan menerima 12.000 item masukan.

Uji coba itu sangat populer sehingga slot yang tersedia habis dalam hitungan menit, dan 70% yang ikut uji coba membeli salah satu kendaraan listrik. Wuling kemudian mempelajari kebutuhan penduduk dan kebiasaan mengemudi warga kota. Lahirlah rangkaian mobil listrik mini seperti Baojun E100, Baoujun E200 hingga Mini Hong Guang yang fenomenal.

Hong Guang sukses diterima pasar. Dalam hitungan bulan, lebih dari 100.000 unit terjual. Harganya murah, biaya kepemilikannya termasuk asuransi lebih  terjangkau. Ukurannya mungil. Parkirnya gampang.

Pemerintah kota juga mengijinkan mobil listrik dikendarai di jalur  khusus bus, hak istimewa yang menghemat waktu selama jam sibuk atau kemacetan lalu lintas. Ada insentif tambahan hingga 1000 Yuan pertahun untuk pengemudi yang menempuh hingga 10.000 km dengan mobil listrik.

Pemerintah kota bisa memanfaatkan lahan-lahan terlantar di seputaran kota sebagai tempat parkir untuk mobil mungil ini. Setidaknya ada 15.000 spot parkir baru yang terbentuk karena hadirnya mobil mungil ini.

Karena mobil dapat diisi daya dari soket rumah tangga biasa, Wuling dapat memasang titik pengisian daya di seluruh Liuzhou dengan biaya yang lebih murah. Sekarang ada sekitar 30.000 outlet pengisian di kota.

Meskipun bukan strategi yang dapat direplikasi di tempat lain, Liuzhou berhasil. Output industri otomotif melonjak 64% pada kuartal pertama tahun ini berkat tingginya permintaan mobil listrik.

Oslo dan Liuzhou sama-sama ibukota mobil listrik di areanya masing-masing. Yang membedakan adalah motivasinya. Oslo, seperti kota-kota di dunia Barat lebih menonjolkan aspek konservasi lingkungan hidup. Liuzhou bergerak karena motivasi ekonomi. Mengamakan industri otomotif lokal, yang menjadi penyumbang separuh pendapatan kota. Kualitas udara dan air sungai jempolan adalah bonus yang menyenangkan.


 

319