Home Politik Milad ke-46 MUI, Wapres Ma'ruf Serukan Luruskan Khittah & Langkah

Milad ke-46 MUI, Wapres Ma'ruf Serukan Luruskan Khittah & Langkah

Jakarta, Gatra.com - Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menyampaikan harapannya pada momen memperingati hari jadi Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-46. 

Wapres Ma’ruf mengajak seluruh anggota MUI untuk merenungkan dan mengevaluasi kembali hal-hal apa saja yang selama ini telah dilakukan.

“Saya ingin mengajak kita semua untuk kembali berusaha meluruskan berbagai hal. Yang harus kita luruskan adalah khittah, meluruskan arah perkhidmatan serta meluruskan langkah dan gerakannya,” ajak Wapres saat menghadiri acara Milad MUI Ke-46 secara virtual melalui Kediaman Resmi, Jalan Diponegoro, Jakarta, pada Senin (26/07).

Ma'ruf memandang MUI sebagai wadah para ulama, zu’ama dan para cendekiawan muslim. Berangkat dari sana, sudah selayaknya MUI menerapkan Khittah Nabawiyah dalam rangka fokus terhadap perbaikan umat. “Khittah Nabawiyah yang mestinya menjadi Khittah-nya para ulama adalah Islahul ummah, melakukan perbaikan ummah. Bukan kita mencari kekuasaan, kemuliaan, bahkan juga bukan mencari kemenangan. Karena semua itu bukan domain kita, itu domain Allah SWT, kemenangan Allah SWT,” katanya.

Ma'ruf turut menegaskan bahwa khittah harus betul-betul dilakukan dengan sebaik mungkin, harus sesempurna mungkin. Hal ini sangat relevan dengan apa yang disampaikan oleh Sayyidina Ali Ibnu Abi Thalib bahwa sesuatu yang benar tanpa terorganisir dengan baik, tanpa terkelola dengan baik bisa dikalahkan oleh yang batil.

Meurut Ma'ruf, hal tersebut telah kita alami sendiri tentang bagaimana perkembangan dunia informasi kita. Karena saat ini banyak sekali banjir informasi tidak hanya yang benar melainkan juga yang bohong (hoaks), sehingga antara yang benar dan kebohongan itu menjadi tidak jelas. Maka zaman ini disebut dengan era post-truth, yakni zaman di mana kebenaran dan kebohongan itu tersamarkan.

“Itulah sebabnya kita harus melakukan penataan yang baik di dalam rangka melaksanakan khittah nabawiyah yang menjadi beban kita. Al khattwah wal harakah dan yang seperti kita juga sudah gariskan bahwa khittah, khattwah kita harus terorganisasi, terkoordinasi dengan benar,” katanya.

67