Home Kebencanaan Pedagang Korban Penggusuran di Batam Demo Bawa Jenazah

Pedagang Korban Penggusuran di Batam Demo Bawa Jenazah

Batam, Gatra.com - Puluhan pedagang pasar Induk Jodoh menggelar demonstrasi di Kantor Wali Kota Batam, membawa jenazah Friskha Ginting (42 tahun), Rabu (28/7). Jenazah tersebut, merupakan korban meninggal saat penggusuran berlangsung.

Bahkan mobil ambulans yang mengangkut peti jenazah Friskha sengaja dituliskan dengan kalimat 'Korban Kadisperindag Batam Gustian Riau'. Iring-iringan mobil ambulans dan keluarga korban terlihat mencekam saat mengarah ke Kantor Wali Kota Batam, yang berada di Jalan Engku Putri agar dilibatkan dalam orasi.

Rombongan yang berjumlah puluhan orang itu juga mengecam sikap Pemko Batam yang acuh terkait keluhan para pedagang. Para pedagang mengaku kecewa karena pemerintah dinilai tidak menerima aspirasi pedangang. Keluarga merasa pemerintah daerah lepas tanggung jawab, terkait meninggalnya salah satu pedangang bawang dilokasi.

Perwakilan keluarga korban Fanahatan Nainggolan mengklaim, pihaknya sengaja datang ke Kantor Pemerintah setempat untuk mengeluhkan apa yang mereka alami saat pembongkaran yang terjadi Senin (26/7).

Sebab, menurut para pedagang ada sedikit tindakan yang tidak semestinya dilakukan, sehingga mengakibatkan pedagang meninggal dunia, diduga serangan jantung saat petugas datang korban tengah mengupas bawang.

"Disaat seperti ini, harusnya masyarakat mendapat perlindungan, tetapi kenapa malah dirugikan. Apakah penggusuran tidak bisa ditunda setelah Pandemi Covid 19 mereda," ujarnya.

Ia menegaskan, keluarga juga telah berupaya menempuh jalur hukum melalui laporan yang dilayangkan kepada pihak Kepolisian. Namun, langkah itu tidak berhasil, lantaran laporan tersebut ditolak oleh pihak kepolisian.

"Keluarga juga telah menempuh jalur hukum namun ditolak. Terpaksa keluarga melakukan aksi seperti ini agar mendapat perhatian dari pemerintah. Kasian kami melihat kondisi jenazah yang meninggal seperti ini," terangnya.

Sebelumnya Pemko Batam melakukan pembongkaran sejak tahun 2019 lalu. Pemko berencana merevitalisasi bangunan pasar tradisional itu agar lebih teratur. Rencananya dibangun diatas lahan seluas 2,1 hektar dengan 5 lantai. Anggaran proyek multiyears ini bersumber dari kementerian PUPR dan Perdagangan sebesar Rp300 miliar untuk menampung lebih dari 2.000 pedagang.

138