Home Gaya Hidup Banyumas Raih Penghargaan Kabupaten Layak Anak

Banyumas Raih Penghargaan Kabupaten Layak Anak

Purwokerto, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten Banyumas meraih penghargaan Kabupaten Layak Anak kategori Pratama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) RI. Penghargaan diserahkan secara virtual oleh Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Kamis (29/7).

Usai menerima penghargaan, Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Anak, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Banyumas, Edy Purwanto menjelaskan, penghargaan serupa juga diraih Tahun 2019 karena tahun 2020 tidak dilaksanakan penilaian.

Proses penilaian dilakukan dua tahap, yakni penilaian administrasi secara mandiri. Setiap kabupaten menilai sendiri keberhasilan programnya menggunakan sistem penilaian secara daring.

"Pemerintah pusat melalui KemenPPPA memberikan penghargaan atas komitmen Pemkab, partisipasi masyarakat, dunia usaha dan media dalam pemenuhan hak anak," kata dia, di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.

Edy menjelaskan, faktor penilaian Kabupaten Layak Anak meliputi 24 indikator dari 5 klaster, yakni klaster Hak Sipil Kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya, serta perlindungan khusus.

Menurutnya, Kabupaten Banyumas mencapai skor keseluruhan yang cukup tinggi yaitu 850. Lebih tinggi dibanding tahun 2019 lalu yang mencapai skor 525.

"Kita berharap pada tahun tahun mendatang pihak ketiga seperti perusahaan dan pengusaha, juga media ikut terlibat dalam mewujudkan kabupaten layak anak dengan peringkat yang lebih baik," kata Edy.

Salah satu pengurus Forum Anak Banyumas, Risky Dwi Yuliarti berharap Kabupaten Banyumas dapat meraih predikat yang lebih baik.

"Kita berharap kedepan agar Banyumas bisa meraih predikan yang lebih baik. Kita juga berharap semua pihak perduli dengan hak-hak anak baik yang masih mempunyai orang tua maupun yang lain, terutama hak bermain," katanya.

Menurut Risky selama pandemi dirinya juga sangat terbatas dalam kegiatan bermain maupun belajar. Maka dia berharap agar pandemi segera berlalu. "Selama pandemi ini kita gak bisa bermain. Anak-anak sudah ingin seperti dulu, bermain di luar dan belajar di sekolah," tuturnya.


 

1789