Home Kesehatan Pemerintah Klaim Telah Meningkatkan Fasyankes Hadapi Lonjakan Covid

Pemerintah Klaim Telah Meningkatkan Fasyankes Hadapi Lonjakan Covid

Jakarta, Gatra.com - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito, mengatakan pemerintah Indonesia telah meningkatkan kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) sejak terjadi lonjakan kasus virus corona pada akhir Juni 2021 lalu, demi mencegah kematian. Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers yang disiarkan langsung via kanal YouTube BNBP Indonesia pada Kamis, (29/7).

Wiku memaparkan soal upaya tersebut antara lain, penambahan tempat isolasi terpusat dan rumah sakit lapangan hingga total 868 tempat tidur di Provinsi Banten. Kemudian 17.594 tempat tidur di DKI Jakarta, 4.310 tempat tidur di Jawa Barat, 6.089 tempat tidur di Jawa Tengah, 2.031 tempat tidur di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), 7.339 tempat tidur di Jawa Timur dan 1.001 tempat tidur di Bali.

Ia pun mengatakan bahwa pemerintah telah memberikan bantuan ke rumah sakit berupa tenda serba guna, toilet portable, velbed dan selimut. Selain itu, juga ada penambahan pasokan oksigen berupa lebih dari 1.000 ton oksigen dari hibah dalam dan luar negeri, pengelolaan truk armada untuk menyalurkan oksigen serta penyaluran 3.825 oksigen konsentrator.

Kemudian, lanjut Wiku, mereka juga telah meningkatkan suplai obat-obatan di rumah sakit dan memberikan paket gratis obat untuk masyarakat yang sedang isolasi mandiri (isoman). Serta rencana penambahan tenaga kesehatan (nakes) dari perawat yang belum mengambil uji kompetensi dan dokter yang telah selesai internship atau magang.

Meski begitu, ia mengatakan bahwasanya di negeri ini masih terjadi peningkatan kematian akibat COVID-19. "Tentunya perlu untuk terus dievaluasi. Untuk itu, penting dipahami bahwa kita semua dapat melakukan upaya terbaik untuk menekan angka kematian ini," ujar Wiku.

"Untuk pemerintah daerah [pemda], selalu pantau rumah sakit di wilayah masing-masing, antisipasi kenaikan kasus dengan memastikan ketersediaan oksigen, obat-obatan, tempat tidur dan tenaga kesehatan yang bertugas. Hal ini dapat meningkatkan kecepatan dan ketepatan penanganan, sehingga kematian dapat dihindari," imbuhnya.

67