Home Olahraga Gelisah Turnamen Dihentikan Pesepakbola Profesional Surati Jokowi

Gelisah Turnamen Dihentikan Pesepakbola Profesional Surati Jokowi

Jakarta, Gatra.com - Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) melayangkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kelanjutan gelaran kompetisi liga sepak bola Tanah Air.

Surat terbuka yang diunggah di media sosial Instagram APPI @appi.official, Kamis (29/07) itu ditandantangani oleh Presiden APPI Firman Utina, Wakil Presiden APPI Andritany Ardhiyasa serta perwakilan pemain seperti Maman Abdurahman (Persija), Bagus Nirwanto (PS Sleman) dan Zulkifli Syukur (PSM).

Seperti diketahui, jalannya Liga 1 telah berhenti sekitar 16 bulan lamanya. Sebelumnya, Liga 1 2021-2022 direncakan dimulai 9 Juli 2021, hanya saja pada akhir Juni 2021, PSSI dan LIB memutuskan bahwa Liga 1 dan 2 Indonesia musim 2021-2022 ditunda sesuai dengan instruksi dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 BNPB menyusul lonjakan kasus COVID-19.

"Bapak Presiden yang kami hormati, izinkan kami, para pesepak bola profesional Indonesia menyampaikan kegelisahan kami selama 16 bulan ini dikarenakan tidak adanya kompetisi sepak bola, sebuah penghidupan bagi kami karena bermain sepak bola bukan hanya sekadar hobi yang dibayar, namun merupakan sebuah profesi yang memberikan kehidupan," tulis APPI dalam suratnya.

APPI turut menyampaikan bahwa sepak bola Indonesia merupakan olahraga yang paling populer dengan fanatisme suporter yang tinggi. mampu menjadi sarana hiburan dan pemersatu bangsa.

"Dulu tagar #PesepakbolaBersatu kami buat pada 2012 sebagai gerakan solidaritas akan permasalahan tunggakan gaji yang dialami hampir seluruh pesepak bola Indonesia. Kini tagar tersebut kami gunakan kembali sebagai gerakan bersama untuk menyatakan kami pesepak bola Indonesia siap untuk bermain sepak bola lagi," tambah APPI.

Sebagai infromasi, surat terbuka ini merupakan kelanjutan dari pertemuan dengan seluruh pesepakbola profesional perwakilan dari setiap klub yang bermain di Liga 1 pada 23 Juli lalu. 

Dalam kesempatan itu APPI turut menginisiasi sebuah gerakan di dunia maya melalui kampanye dengan tanda pagar (tagar) #KamiSiapMain.

Melalui surat itu APPI turut menyampaikan keluh kesahnya terkait stigma pemain sepak bola merupakan profesi dengan penghasilan besar, penuh kemewahan, dan ketenaran. Stigma tersebut yang kemudian menjadikan banyak pihak berpikir bahwa kehidupan finansial para pemain sepak bola tak terlalu terpengaruh di masa pandemi Covid-19.

"Namun Bapak Presiden yang kami hormati, apa artinya jika 16 bulan ini tidak ada penghasilan, terlebih teman-teman kami yang berada di Liga 2. Pemotongan gaji dengan besaran fantastis, pemutusan kontrak sepihak, serta belum ada klub yang mau mengontrak kami karena status kompetisi yang masih belum jelas," tulis APPI.

APPI juga menekankan kesiapan para pesepak bola profesional Indonesia untuk kembali bermain di tengah pandemi Covid-19 mengingat mereka semua telah menjalani vaksinasi. Mereka pun siap menjalani protokol kesehatan yang sangat ketat.

Lebih lanjut, APPI menjelaskan kepada Presiden bahwa karier pesepak bola tidaklah panjang, hanya berkisar 10-15 tahun. Dengan adanya pandemi ini, masa karir mereka pun terancam terbuang selama dua tahun.

"Bapak Presiden yang kami rindukan aksinya menendang kick-off pembukaan liga, kami juga menitipkan suara tidak hanya dari rekan-rekan seprofesi kami baik yang berada di Liga 1 maupun Liga 2, namun juga para tim pelatih, ofisial tim kami, serta para wasit yang juga memiliki penghidupan dari kompetisi," tulis APPI.

 

95