Home Gaya Hidup Cegah Peningkatan Kasus COVID-19, Objek Wisata Ditutup

Cegah Peningkatan Kasus COVID-19, Objek Wisata Ditutup

Doloksanggul, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Humbang Hasundutan (Humbahas) menutup seluruh fasilitas pariwisata, hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Langkah ini dilakukan guna mendukung upaya pemerintah pusat memutus mata rantai penyebaran virus corona.
 
Penutup seluruh objek wisata telah dilakukan sejak 21 Juli 2021 sesuai Surat Edaran Bupati Humbang Hasundutan Nomor 1.845 tertanggal 20 Juli 2021. Selain penutupan objek wisata, sejumlah kegiatan adat dan kegiatan sosial yang berpotensi menimbulkan kerumunan juga dibatasi.
 
"Penutupan objek wisata ini sesuai dengan surat edaran Bupati Humbang Hasundutan komor 1845 poin ke 8. Penutupan dilakukan hingga batas waktu yang tidak ditentukan," ucap Kepala Bidang (Kabid) Promosi Dinas Pariwisata Humbahas, Barton Naibaho, Sabtu (31/7). 
 
Barton menuturkan, surat edaran tersebut wajib dipatuhi seluruh pelaku pariwisata. Pasalnya dunia pariwisata merupakan salah satu kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Pelaku pariwisata juga harus menyadari kondisi saat ini masih mengkhawatirkan. Kebijakan pemerintah harus didukung agar pandemi COVID-19 segera berakhir.
 
"Penutupan objek salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Humbahas. Karena kita harus menyadari pemutusan COVID-19 ini hanya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," ujarnya. 
 
Kebijakan penutupan ini tidak berarti menghentikan pengembangan objek pariwisata. Pemkab Humbaras terus mendorong penerapan Cleanliness, Health, Safety, and Environment (CHSE). Namun hal itu tidak cukup untuk memastikan tidak adanya penularan di objek wisata. Barton mengatakan, program CHSE merupakan ketentuan mutlak yang harus dilakukan atau harus menjadi kebiasaan baru bagi pengelola objek wisata.
 
"Namun yang diantisipasi adalah pengunjung dapat menjadi media penularan COVID-19. Sementara tugas utama Pemkab Humbahas untuk melindungi warganya. Kalau disiplin protokol kesehatan itu kan wajib. Mutlak yang harus diikuti wisatawan maupun pengelola. Serta itu sudah menjadi salah satu nilai jual dalam mempromosikan pariwisata di kenormalan baru," katanya.
854