Jakarta, Gatra.com– Ekonom Didik J Rachbini yang juga merupakan rektor Universitas Paramadina, Jakarta, mengingatkan bahwa beban APBN saat ini punya masalah yang berat. Diperkirakan, jika tidak ditangani dengan cepat dapat memicu krisis ekonomi. “Bahwa APBN ini punya masalah berat, sakit. Dan saya menduga ini berpotensi memicu krisis ekonomi,” ujar Didik dalam webinar, Minggu (1/8)

Didik menilai APBN saat ini kritis. Menurutnya, pemerintah saat ini terus melakukan ekspansi dan utang dalam jumlah yang besar tapi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi tidak signifikan. Sekaub itu, realisasi ekonomi lambat hingga dana sosial jumlahnya banyak dan bervariasi tapi dampaknya kecil.

Didik melihat defisit di APBN saat ini sudah terlampau sangat besar. Utang Indonesi saat ini sudah menyentuh sekitar angka 1.000 T. Dengan jumlah utang tersebut, Didik mengatakan di pemerintahan mendatang, mau tidak mau harus memikirkan defisit yang sangat besar. “Sehingga, dari waktu ke waktu nanti. Presiden yang akan datang, anggota DPR yang akan datang itu dipaksa dalam keadan normal pun untuk menambal defisit yang sangat besar nanti,” ucap Didik.

Lebih lanjut, Didik mengatakan Jika situasi seperti ini dibiarkan akan dapat berujung menurutnnya tingkat kepercayaan publik. Imbasnya, investor juga bakal mempunyai masalah yang dapat lebih merugikan lagi.