_thumb.jpg "Koalisi Musisi Sepakat Palestina-Israel Bukan Konflik, Melainkan Genosida")
_thumb.jpg "Bagaimana Musisi Bersikap terhadap Gerakan Boikot Produk Terafiliasi Israel?")
_thumb.jpg "Koalisi Musisi Gelar Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS, Tunjukkan Solidaritas untuk Gaza")
Blora, Gatra.com- Bupati Blora, Arief Rohman, meminta agar Dinas Sosial mengantisipasi adanya penerima ganda dalam penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat. Hal ini mengingat banyaknya bansos yang digelontorkan pemerintah selama Pandemi Covid -19.
Banyak bantuan yang digulirkan pemerintah dalam pandemi ini, tolong Dinas Sosial P3A bisa memastikan penyalurannya tepat sasaran, jangan ada data dobel atau ganda. Jika menjumpai data ganda tolong segera kita komunikasikan bersama, jelas Arif saat rapat koordinasi tentang evaluasi penyaluran bansos di kantor Setda, Senin (2/8).
Menurut Bupati, data menjadi hal yang sangat penting dalam penyaluran bantuan sosial ini. Baik bansos dari pemerintah Pusat, Pemkab, maupun Desa.
"Dinas Sosial P3A tolong nanti bisa diperjelas mekanismenya dengan Bu Wakil Bupati sebagai Ketua TKPKD Kabupaten Blora," pintanya. Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati dalam hal ini akan segera melakukan koordinasi teknis tentang penyeleksian data penerima bansos agar tidak dobel.
"Ada bantuan tunai, ada bantuan sembako, termasuk bantuan untuk beberapa komunitas pekerja yang terdampak pandemi, jangan sampai tumpeng tindih. Kita akan koreksi bersama," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos P3A Kabupaten Blora, Indah Purwaningsih, mengatakan bahwa saat ini ada beberapa jenis bantuan sosial yang diberikan pemerintah baik melalui Kementerian Sosial, maupun Desa.
"Ada Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), PKH, dan yang terbaru in ada Bantuan Sosial Tunai (BST). Sedangkan di desa sendiri ada bantuan BLT Dana Desa. Kami sedang koordinasi dengan Kemensos agar ada kejelasan masa penyaluran BST agar tidak dobel dengan BLT Dana Desa karena besarannya sama," kata Indah.
