Semarang, Gatra.com- Aktivitas mahasiswa dari berbagai kampus di Jawa Tengah (Jateng) melakukan aksi sosial membantu penanganan Covid-19 yang dipamerkan di media sosial jadi senjata netizen. Para netizen pun mengadu domba dengan menyinyiri Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia yang mereka ledek tidak ada gerakan nyata membantu pandemi Covid-19.
Hal ini terungkap dari komentar netizen yang melihat pamer aksi video para mahasiswa di Jawa Tengah (Jateng) yang diunggah di medi sosial, Twitter, Instragram, dan Youtube milik Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, Selasa (3/8).
Ganjar mengunggah aktivitas BEM Universitas PGRI Semarang yang turun ke pasar Peterongan membagikan masker dan sosialisasi prokes, mahasiswa Politeknik Negeri Semarang yang memborong dagangan pedagang kecil di sekitar kampun untuk dibagikan pada masyarakat.
Mahasiswa Universitas Jenderal Soedriman Purwokerto membuat yoghurt jamu untuk dibagikan pada pasien Covid-19 yang isolasi mandiri, serta mahasiswa UIN Walisongo, Universitas Negeri Semarang, Universitas Diponegoro yang bermain musik dan teater menghibur pasien Covid-19 ditempat pusat isolasi.
“Ini baru mahasiswa. Ayo ade-ade kasih tahu bahwa kalian memang orang yang terdidik dan berakal sehat. Jangan seperti para mahasiswa yang suka demo di masa pandemi,” provokasi akun @paryatiparmin4.
Demikian dengan cuit akun @ermaagustin08, “Begitu dong adik-adik mahasiswa. Dapat ilmu, dapat amal pahala. Semangat terus membantu pemerintah dalam pandemi ini. Jangan suka terprovokasi untuk demo-demo yang nggak penting. Insyaallah sukses ke depannya..amiin,”
Para netizen juga menyanjung-sanjung Ganjar, karena berhasil merangkul mahasiswa untuk bergerak membantu rakyat. “Mahasiswa gayeng bareng pak Ganjar hebat. Kolaborasi yang keren. Hidup mahasiswa,” sanjung akun @ahmadifaisokari.
Namun, sejumlah netizen menyindir BEM Universitas Indonesia dengan mempertanyakan, apakah mau meniru kegiatan positif mahasiswa di Jateng. Mereka ada yang langsung mention pernyataan itu pada akun resmi @bemui_official.
"@bemui_official contohlah mahasiswa jateng ini. Patut diacungi dua jempol dan bisa berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat sehingga memberikan kontribusi nyata dan bermanfaat," nyinyir @rendi.andrian.5011.
"Hallo @bemui_official, belajarlah dari mereka. Yang diperlukan sekarang adalah saling membantu. Bukan hanya nyinyir dan mengkritik," nyinyir @rudwijaya90
Meski dicolek oleh banyak netizen, yang bijak dan pintar memilih sabar dan tak terprovokasi. Di akun instagram milik @bemui_official juga belum ada postingan yang terpancing provokasi itu. Politik belah bambu sudah dipraktikkan Belanda, satu diinjak, satu diangkat.
