Home Kesehatan Provinsi Ini BOR dan Kasus Aktifnya Masih Mengalami Kenaikan

Provinsi Ini BOR dan Kasus Aktifnya Masih Mengalami Kenaikan

Jakarta, Gatra.com - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Prof. Wiku Adisasmito, mengungkapkan perkembangan kasus aktif virus corona dan Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur isolasi masih menunjukkan kenaikan di sebagian besar provinsi di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.

Hal itu disampaikannya melalui Zoom dalam konferensi pers yang disiarkan langsung via kanal YouTube BNPB Indonesia pada Selasa, (3/8).

Di Pulau Sumatera, kata Wiku, yakni Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung dan Bengkulu masih menunjukkan kenaikan baik pada kasus aktif virus menular tersebut maupun BOR.

Sedangkan di Pulau Kalimantan, lanjutnya, Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Utara masih mengalami kenaikan pada kedua indikator itu. Adapun Kalimantan Tengah BOR-nya masih naik dan Kalimantan Timur kasus aktif virus coronanya masih naik juga.

Selain itu tambah Wiku, di Pulau Sulawesi yaitu Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Gorontalo dan Sulawesi Barat masih menunjukkan kenaikan baik kasus aktif COVID-19 maupun BOR. Kemudian di Pulau Jawa juga masih ada provinsi yang kasus aktifnya belum menunjukkan penurunan yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Bali, meskipun kasus positifnya sudah membaik namun kasus aktif dan BOR-nya belum menurun.

"Untuk itu, menyambung dari yang saya sampaikan sebelumnya bahwa perkembangan COVID-19 dapat dilihat dari kasus positif, positivity rate, kasus aktif dan BOR. Peningkatan BOR dapat terjadi karena masih meningkatnya kasus positif, positivity rate dan kasus aktif. Artinya, orang yang membutuhkan perawatan rumah sakit masih terus meningkat dan kesembuhan masih belum cukup untuk mengurangi kasus," ujarnya.

Wiku mengatakan bahwa meningkatnya BOR dapat mengindikasikan penanganan yang harus segera ditingkatkan. Untuk itu, ia mengimbau kepada kepala daerah dan masyarakatnya di provinsi di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi untuk terus memantau perkembangan kasus virus corona di wilayahnya masing-masing.

Ia menyarankan agar mereka dapat melakukan perbaikan penanganan baik dari hulu maupun hilir dan sebisa mungkin menekan penularan di tengah masyarakat. "Belum terlambat untuk memperbaiki keadaan, sehingga kasus dapat ditekan," sambung Wiku.

"Manfaatkan momen perpanjangan PPKM [Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat] ini selama satu minggu ke depan, untuk terus meningkatkan penanganan COVID-19 di wilayah masing-masing. Apabila penurunan kasus dapat terjadi secara merata di seluruh provinsi, maka bukan tidak mungkin kita dapat segera terlepas dari jerat COVID-19 ini," imbuhnya.

59