Home Kesehatan Menyumbang Oksigen Menyambung Nyawa Pasien Isoman

Menyumbang Oksigen Menyambung Nyawa Pasien Isoman

Yogyakarta, Gatra.com – Tingginya kasus Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta membuat jumlah penderita yang menjalani isolasi mandiri di rumah, termasuk kematiannya melonjak. Aksi patungan tabung oksigen pun muncul dari warga.

Saturasi oksigen seorang perempuan penderita Covid-19 di Bantul, DIY, turun di bawah normal, hingga angka 83, medio Juli lalu. Sang putra lantas mencari suplai oksigen hingga berkeliling ke Kota Yogyakarta, tapi tetap sulit didapat.

Akses ke penanganan rumah sakit juga sangat sulit kala itu. Atas bantuan dari teman ke teman, warga yang tengah menjalani isolasi mandiri tersebut akhirnya mendapat pinjaman tabung oksigen. Syukurlah, ibu itu akhirnya dapat pulih.

Dari kejadian itu, Daruaji Wicaksono, yang menjadi penghubung antar-teman untuk mendapat oksigen, menggagas ‘Oksigen Sambung Nyawa’.

“Sempat ada keluargaku butuh, aku bantu cari juga sulit karena mobilitas terbatas. Juga waktu itu terjadi kasus oksigen habis di RS Sardjito. Aku kok berpikir jangan sampai ini terulang atau terjadi di teman-temanku,” ujar Daru, Kamis (5/8).

Aksi Oksigen Sambung Nyawa (OSN) menjadi sebuah inisiatif kolektif lokal untuk menggalang dana atau patungan guna membeli tabung oksigen dan kelengkapannya.

Suplai oksigen itu diperlukan dalam penanganan darurat pasien Covid- 19 yang melakukan isolasi mandiri. Menurut Daru, inisiatif itu awalnya hanya sebatas teman ke teman, tapi menjadi upaya warga membantu warga.

Daru mengunggah aksi tersebut di media sosial dan disambut dukungan. Dari awalnya 5 menjadi 10 orang, kini ada 95 donatur yang ikut andil dalam inisiatif ini.

Para sukarelawan datang dari latar bekalang berbeda, seperti mahasiswa paskasarjana, fotografer, dan wartawan. Mereka semula membeli tabung oksigen seharga Rp4 juta dari Jakarta untuk dipinjamkan ke pasien Covid-19.

“Kami hanya ingin mengurangi sedikit kerepotan yang mungkin dialami masyarakat DIY secara umum dalam mencari oksigen dan bisa membantu menyambung nyawa pasien isoman ke Rumah sakit,” kata pegiat kreatif dari Kota Yogyakarta itu.

Tiga hari sejak aksi perdana itu, pada 20 Juli, mulai banyak donatur ingin membantu OSN. Hingga Kamis (5/8), total donasi mencapai Rp 44.262.979,00 dari 95 donatur. “Saat ini kami sudah ada 9 tabung oksigen. Tujuh tabung hasil pembelian dari patungan, sisanya dari peminjaman,” ujarnya.

Daru dan tim OSN menyampaikan info soal akses tabung dan laporan donasi di akun Instagram @oksigensambungnyawa dan Twitter @O2sambungnyawa.

Tidak hanya uang, donasi dapat berupa peminjaman oksigen, oxycan, oximeter, peminjaman printer dan bentuk dukungan lainnya. Tercatat 28 pasien telah mengisi formulir OSN melalui s.id/oksigensambungnyawa.

“Harapannya ini nanti jika aku atau ada teman lain yang butuh bisa pakai. Jangan nganggur. Tugasnya untuk menyambung nyawa,” kata dia.

Menurut Daru, tim OSN sempat merasakan kesedihan saat pasien yang baru mau meminjam oksigen tidak tertolong. Bahkan, ada juga yang mengabarkan bahwa nyawa pasien tak terselamatkan saat masa peminjaman tabung dari OSN.

“Tapi banyak rasa syukur juga saat pasien mengabarkan kondisinya semakin membaik. Banyak cerita yang membuat bahagia. Kami selalu berusaha semampu dan sebisa kami,” katanya.

OSN menjadi salah satu aksi warga DIY menghadapi pandemi yang belum mereda. Hingga Kamis ini, kasus aktif Covid-19 dan warga yang menjalani isolasi mandiri di DIY masih banyak.

Kepala Bagian Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji menyampaikan penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY sebanyak 1.461 kasus dari 6.779 orang yang dites. “Total kasus terkonfirmasi di DIY menjadi 125.470 kasus,” ujar dia, Kamis.

Dari total kasus itu, penderita yang sembuh bertambah 1.138 orang, sehingga total kasus sembuh 83.435 orang. Adapun kematian bertambah 59 kasus hari ini. “Total kasus meninggal menjadi 3.693 kasus,” ujar Ditya.

Dari jumlah itu, Pemda DIY mencatat 38.342 kasus aktif—yang di antaranya 240 orang dirawat di tempat tidur kritikal dan 1.214 orang di unit non-kritikal di rumah sakit. Artinya, 36.888 orang menjalani isolasi di shelter atau di rumah.

Banyaknya penderita Covid-19 yang isoman menyumbang pada bertambahnya kematian. Pemda DIY bahkan menyatakan pemakaman protokol Covid-19 dari rumah warga meningkat 19 kali lipat, dari 42 orang pada Juni menjadi 781 orang pada Juli—atau setara 25 orang wafat saat isoman per hari.

Padahal selama Juli ada 3.122 pemakaman berstandar Covid-19. Artinya, sekitar 25 persen kematian terkait Covid-19 pada Juli itu terjadi saat warga isoman.

“Kematian ini disumbang dua sumber, yang pertama yang sudah ada di RS dan yang kedua yang isoman. Sebagian besar perjalanan dari rumah ke RS meninggal. Itu bagian dari isoman,” ujar Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, Selasa (3/8).

Atas kondisi itu, saat ini Pemda DIY meminta warga bergejala Covid-19 untuk menjalani isolasi di shelter terpusat agar terpantau secara medis. Jika kondisi pasien memburuk, tenaga medis akan merekomendasikan ke rumah sakit.

1140