Home Internasional Jet Israel Meluncurkan Serangan Udara ke Lebanon Selatan

Jet Israel Meluncurkan Serangan Udara ke Lebanon Selatan

Beirut, Gatra.com -  Jet tempur Israel telah meluncurkan serangan udara ke negara tetangganya, Lebanon, menyusul pada hari kedua tembakan roket dari seberang perbatasan.

"Sebelum hari ini [Kamis], roket ditembakkan dari Lebanon ke wilayah Israel," tulis Angkatan Udara Israel di Twitter, seperti dilansir dari stasiun berita Al Jazeera pada Kamis, (5/8).

Mereka pun mengatakan jet tempur Israel telah menyerang situs peluncuran serta infrastruktur yang digunakan untuk teror di Lebanon. "Target tambahan di daerah tempat roket diluncurkan pada masa lalu juga diserang," imbuhnya.

Berbicara kepada YNet TV Israel, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan hal ini merupakan serangan yang dimaksudkan untuk mengirim pesan. "Jelas kami dapat melakukan lebih banyak lagi dan kami berharap kami tidak akan sampai pada hal itu," ucapnya.

Gantz mengatakan, ia yakin faksi Palestina juga telah meluncurkan roket. Serta faksi kecil Palestina di Lebanon sudah menembaki Israel secara sporadis di masa lalu.

Di sisi lain, Presiden Lebanon Michel Aoun menuturkan serangan udara Israel pertama adalah telah menargetkan desa-desa Lebanon sejak tahun 2006 lalu dan menunjukkan peningkatan "niat agresif" terhadap negaranya.

Ia juga mengatakan dalam sebuah cuitannya di Twitter, bahwa serangan itu merupakan ancaman langsung terhadap keamanan serta stabilitas Lebanon selatan dan melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Televisi Al-Manar Lebanon, yang dijalankan oleh Hizbullah, melaporkan pesawat Israel melakukan dua serangan udara sekitar pukul 12.40 waktu setempat di luar Kota Mahmoudiya, sekitar 11 km atau 7 mil dari perbatasan.

Kantor berita nasional resmi Lebanon juga melaporkan serangan itu, akan tetapi hanya memberikan sedikit rincian. Meski demikian, tentara Israel mengatakan mereka telah membalas serangan Lebanon dengan melakukan tiga putaran tembakan artileri.

Adapun tentara Libanon mengatakan 92 peluru artileri yang ditembakkan oleh Israel sudah mendarat di Lebanon selatan, seusai adanya tembakan roket pada Rabu, (4/8). Hal Ini memicu beberapa kebakaran semak dalam kondisi yang kering, namun tidak terdapat laporan terkait korban dari peristiwa tersebut. 

Stasiun Al Jazeera melaporkan bahwasanya masih tidak jelas siapa yang menembakkan roket itu dan tentara Lebanon mengatakan mereka sedang menyelidikinya. Eskalasi itu terjadi ketika ribuan orang Lebanon yang tengah dilanda kesedihan menandai peringatan pertama ledakan dahsyat di pelabuhan Beirut, yang menewaskan lebih dari 200 orang.

United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) atau pasukan penjaga perdamaian PBB yang telah dikerahkan di Lebanon sejak 1978 dan telah berpatroli di perbatasan sejak perang 2006, menyerukan agar semua pihak menahan diri.

"Kepala Misi dan Komandan Pasukan UNIFIL, Mayor Jenderal Stefano Del Col, telah melakukan kontak langsung dengan para pihak," kata pasukan itu dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, (4/8).

"Ia mendesak mereka untuk menghentikan tembakan dan menahan diri secara maksimal untuk menghindari eskalasi lebih lanjut, terutama pada peringatan yang khusyuk ini," tambahnya.
Mereka juga mengatakan sangat penting untuk segera memulihkan stabilitas, sehingga UNIFIL dapat memulai penyelidikannya.


 

977