Home Ekonomi INDEF: Pertumbuhan Ekonomi Nasional 7,07% Bersifat Semu

INDEF: Pertumbuhan Ekonomi Nasional 7,07% Bersifat Semu

Jakarta, Gatra.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 tumbuh 7,07% dibandingkan kuartal II 2020 (y-on-y), serta menunjukkan peningkatan 3,31% dibandingkan kuartal I 2021 (q-to-q).

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Andry Satrio Nugroho menilai pertumbuhan 7,07% secara y-on-y tersebut merupakan pertumbuhan yang semu. Sebab, capaian yang jadi basis pembanding memang sedang mengalami kontraksi cukup dalam yaitu minus 5,32%.

“Ketika kita membandingkan dengan basis capaian yang rendah di kuartal II 2020, tentu ini menjadi salah satu keuntungan di kuartal II 2021. Pasti akan meningkat sangat tajam hingga tujuh persen atau lebih dari rata-rata pertumbuhan natural rate growth yang ada selama ini,” kata Andry dalam konferensi pers daring, Jumat (6/8).

Andry menyatakan, kurang fair jika memakai capaian 7,07% tadi sebagai indikator bahwa perekonomian nasional telah kembali ke level normal. Menurutnya, indikator yang lebih tepat digunakan sebagai pembanding ialah capaian produk domestik bruto (PDB) tahun 2018 dan 2019 alias sebelum adanya pandemi.

Jika dibandingkan capaian rata-rata pertumbuhan kuartal II 2018-2019, ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021 baru tumbuh di kisaran 3,87%. Angka itu lebih rendah daripada natural rate growth nasional yaitu 5%, sehingga capaian PDB kuartal II 2021 belum berada di level normal.

“Itu juga terlihat dari sejumlah indikator lain seperti Google mobility Index, yang menunjukkan aktivitas masyarakat belum mencapai baseline di Februari 2020. Artinya, aktivitas masih belum normal. Lalu, kita masih ada beberapa hal seperti prokes, social distancing, dan sebagainya. Ini yang memang membuat perekonomian kita masih tumbuh terbatas,” jelasnya.

Andry menambahkan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2021 berpotensi menunjukkan penurunan lantaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan Level 4. Sementara, kuartal III 2020 yang jadi basis pembanding y-on-y sedang mengalami pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). “Kalau kondisi pandemi masih belum cukup mereda, maka jika dibandingkan dengan kuartal III 2020 hasilnya pasti akan berbeda dengan yang ada sekarang [y-on-y kuartal II 2021]. Bisa jadi pertumbuhannya akan lebih menurun dibandingkan kuartal II 2021,” ungkapnya.

1165