Home Ekonomi Pandemi, Laba Sebelum Pajak BCA Syariah Tumbuh 18,3 Persen

Pandemi, Laba Sebelum Pajak BCA Syariah Tumbuh 18,3 Persen

Palembang, Gatra.com - Di masa pandemi Covid-19 saat ini, PT. Bank BCA Syariah (BCA Syariah), mencatat profitabilitas sampai dengan Juni 2021 meningkat dengan Profit Before Tax atau laba sebelum pajak sebesar Rp44,2 miliar. Laba tersebut tumbuh 18,3 persen dibanding dengan tahun lalu yang tercatat sebesar Rp37,3 miliar.

Itu disampaikan Presiden Direktur BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum, saat pemaparan kinerja BCA Syariah Semester I tahun 2021 yang digelar secara virtual, Jumat (6/8). Menurut Yuli, di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir ini, BCA Syariah menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan pembiayaan serta dalam mengelola segala risiko yang ada.

“Sinergi dengan BCA sebagai induk usaha juga semakin intensif dilakukan dalam rangka percepatan digitalisasi perbankan, serta perluasan jaringan layanan untuk memberikan layanan syariah kepada masyarakat,” kata Yuli.

Sementara, aset BCA Syariah pada Juni 2021 tercatat sebesar Rp9,7 triliun, meningkat sebesar 14,3 persen secara tahunan (yoy) dibanding Juni 2020 yang sebesar Rp8,5 triliun. Pertumbuhan tersebut didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang per Juni 2021 tercatat sebesar Rp6,8 triliun atau meningkat 13,2 persen yoy dibanding periode yang sama pada 2020 sebesar Rp6,0 triliun.

Kemudian, pembiayaan BCA Syariah sampai dengan Juni 2021 juga menunjukkan pertumbuhan kendati menghadapi tantangan perlambatan ekonomi serta masih rendahnya permintaan pembiayaan untuk ekpansi usaha dalam masa pandemi. Pembiayaan BCA Syariah per Juni 2021 tercatat sebesar Rp5,9 triliun, tumbuh 3,5 persen yoy dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Dalam melaksanakan fungsi intermediasi, penyaluran pembiayaan BCA Syariah masih difokuskan pada sektor produktif diantaranya sektor industri pengolahan, perdagangan dan proyek-proyek infrastruktur strategis pemerintah. Kualitas pembiayaan BCA Syariah dapat dipertahankan pada level yang rendah dan sehat dengan Non- Performing Financing (NPF) Gross tercatat sebesar 0,73 persen dan NPF Net sebesar 0,01 persen.

Sejalan dengan kebijakan stimulus perekonomian nasional dari Regulator, BCA Syariah melakukan restrukturisasi pembiayaan pada 2021 sebesar Rp1,2 triliun dengan komposisi 79 persen restruktur pembiayaan atau sebesar Rp949,5 miliar diberikan kepada nasabah yang terdampak langsung Covid-19. Kendati menghadapi berbagai tantangan dalam penyaluran pembiayaan, Financing at Risk (FaR) BCA Syariah pada Juni 2021 tercatat sebesar 20,9 persen. Angka ini masih berada di bawah FaR Bank Umum Syariah yang per Maret 2021 tercatat sebesar 27,3 persen.

Bukan itu saja, kata Yuli, mendukung program Pemerintah untuk berkegiatan di rumah, BCA Syariah meningkatkan fitur-fitur e-channel guna memberikan kenyamanan dan keamanan nasabah dalam bertransaksi dari rumah atau banking from home. Di antaranya, dengan meningkatkan limit transfer pada e-channel BCA Syariah Mobile dan Klik BCA Syariah hingga Rp200 juta.

Pandemi juga mendorong percepatan penggunaan perbankan elektronik. Itu tercermin dari transaksi melalui e-channel yang mendominasi jumlah transaksi nasabah di BCA Syariah selama 2021 hingga 54 persen. Bahkan, jumlah pengguna pun meningkat signifikan.

“Pengguna mobile banking BCA Syariah Mobile meningkat 66,5 persen menjadi sebanyak 61 ribu pengguna dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sekitar 37 ribu pengguna. Sementara pengguna internet banking Klik BCA Syariah meningkat 121 persen jadi 12,8 ribu pengguna dibanding tahun lalu di kisaran enam ribu pengguna,” katanya.

170