Home Milenial Dorong Inovasi, Nadiem Tak Ingin Ada Sekat Akademis-Industri

Dorong Inovasi, Nadiem Tak Ingin Ada Sekat Akademis-Industri

Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyebut bahwa diperlukan sebuah paradigma baru dalam membangun inovasi di Indonesia. Paradigma yang dimaksud Nadiem, adalah untuk menerobos batasan antara sektor akademis dan industri.

Menurut Nadiem, sudah saatnya Indonesia melihat bahwa ekosistem riset harus menjadi satu kesatuan dan tak lagi terkotak-kotakan. Oleh karenanya, mulai saat ini dianya meminta agar akademis dan industri bisa bersinergi dalam sebuah format pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning.

“Kolaborasi itu harus ada dari awal hingga akhir proses riset. Harus ada sebuah tempat dimana mereka bisa berinteraksi, bekolaborasi, dan bekerja sama dalam sebuah ruang inovasi,” kata Nadiem dalam peringatan Hari Teknologi Nasional (Hakteknas) secara virtual, Selasa (10/8).

Nadiem menyebut pihaknya telah mendorong sebuah payung regulasi Merdeka Belajar yang mana dimaksudkan untuk menerobos sekat-sekat pembatas tersebut. 

Didalam pendidikan tinggi misalnya, Nadiem ingin para dosen dan mahasiswa untuk tak lagi ragu jika ingin terjun langsung ke proyek riset yang membutuhkan waktu cukup lama. “Jadi seluruh karir dari mahasiswa dan dosen juga harus mendukung adanya kemerdekaan untuk berpartisipasi dalam berbagai macam riset dan inovasi yang mereka punya. Tentunya sesuai dengan passion atau minat dalam bidang tersebut,” tutur Nadiem

Diterobosnya sekat antara akademis dan industri pun diyakini Nadiem akan membuat invosi akan berdampak dan bermanfaat baik untuk masyarakat nantinya. Jangan sampai baik perguruan tinggi dan Industri masing-masing berjalan sendiri dalam menggagas sebuah proyek riset.

“Jadi jangan kampus jalan sendiri bikin riset sendiri dan lalu dicocok-cocokan nanti dengan kebutuhan industri lainnya. Dari awalnya harus sudah ada diskusi mengenai apa dampak dan manfaat dan dampaknya, serta strategi hilirisasinya dan kebutuhan masyarakatnya apa dari awal riset itu didanai dan dilaksanakan,” katanya.

55