Home Milenial Puluhan Perguruan Tinggi Swasta di Provinsi NTT Kurang Sehat

Puluhan Perguruan Tinggi Swasta di Provinsi NTT Kurang Sehat

Kupang, Gatra.com - Sedikitnya 30 an persen dari 56 Perguruan Tingi Swasta ( PTS ) di Provinsi Nusa Tenggara Timur saat ini dinilai kurang sehat. Penilaian ini antaranya dari segi fasilitas, sumber daya manusia maupun jumlah mahasiswanya.

“ Sesuai penilaian kami, saat ini ada 30 an persen PTS di NTT kurang sehat. Antaranya rata-rata jumlah mahasiswanya di bawah 100. Selain itu ditemukan fasilitas, sumber daya manusia ( SDM ) dosen belum memenuhi syarat ,” kata Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi ( LL Dikti) Wilayah XV NTT, Prof. Drs.Mangadas Lumban Gaol,M..Si,Ph.D Selasa, ( 10/8).

Kepada PTS yang kurang sehat itu jelas Lumban Gaol, Kemenristek Dikti telah menawarkan untuk dilakukan merger atau penggabungan dari 1-3 perguruan tinggi menjadi satu yayasan. Dengan demikian bisa mendapat alokasi anggaran dari pemerintah.

“ Mereka membuat proposal ke Kemenristek Dikti. Setelah diterima baru minta rekomendasi dari kami, untuk mendapatkan anggaran dari pemerintah. Jadi kalau mau sehat silahkan merger. Jika tidak mau bergabung juga nanti suatu saat akan dilakukan penutupan,” tegas Lumban Gaol.

Sesuai rencana tersebut, kata Lumban Gaol dalam waktu dekat ini, pihaknya akan mengundang secara bertahap beberapa pimpinan bersama ketua yayasan dari perguruan tinggi yang kurang sehat.

“Dalam waktui dekat kami undang mereka. Kami menawarkan apakah mereka mau merger atau tidak. Setelah itu, baru dilakukan proses penutupan ,” kata Lumban Gaol.

Lumban Gaol menyebutkan secara umum, LL Dikti XV NTT melayani 70-an Perguruan tinggi di NTT baik Perguruan Tinggi Swasta (PTS) maupun Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berada di bawah Kemenristek Dikti.

“PTN juga merupakan tanggungjawab kami, seperti membuka program studi (Prodi) dan akreditasi izinnya dari kami,” jelasnya.

Lebih lanjut Lumban Gaol menyebutkan Indonesia merupakan salah satu negara yang paling banyak Perguruan Tinggi di dunia. Saat ini terdapat sekitar 5000-an Perguruan Tinggi. “Dari jumlah tersebut paling banyak yang kondisinya kurang sehat,” katanya. 

4559