Home Milenial Pelajar Belum Divaksin, Sekolah di Kabupaten Tegal Bakal Gelar PTM

Pelajar Belum Divaksin, Sekolah di Kabupaten Tegal Bakal Gelar PTM

Slawi, Gatra.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal, Jawa Tengah akan mulai menggelar pembelajaran tatap muka di sekolah mulai Kamis (12/8). Pembelajaran tatap muka ini digelar ketika vaksinasi terhadap pelajar belum dilakukan.

Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal Alfatah mengatakan, pembelajaran tatap muka akan digelar mulai 12 Agustus di sekolah mulai jenjang PAUD hingga SMP. "Sekolah dari PAUD sampai SMP masuk semua secara terbatas," kata Alfatah, Rabu (11/8).

Menurut Alfatah, pelaksanaan PPTM tersebut mengacu pada Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 30 Tahun 2021. Sesuai isi ketentuan itu, daerah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 boleh menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) dan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Kabupaten Tegal termasuk dalam Level 3, jadi boleh menggelar kegiatan PTM. Tapi nantinya tiap sekolah tetap menyediakan dua-duanya, yaitu PTM dan PJJ. Itu untuk mengantisipasi barangkali ada orang tua siswa yang tidak mengizinkan anaknya ikut PTM," jelasnya.

Alfatah menyebut mayoritas orang tua siswa menginginkan agar sekolah mengelar pembelajaran tatap muka. Sebab, banyak siswa yang tinggal di daerah blank spot atau tidak ada sinyal.

"Ada juga yang orang tuanya tidak mampu membeli kuota untuk PJJ, atau tidak ada perangkat pendukung PJJ-nya," ucapnya.

Alfatah mengakui vaksinasi terhadap pelajar di Kabupaten Tegal belum dilakukan. Hal ini menurutnya tidak diwajibkan dalam Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 30 Tahun 2021.

"Sesuai Inmendagri, tidak ada syarat harus divaksin, tapi protokol kesehatannya harus ketat. PAUD dan TK hanya 33 persen siswa yang masuk. Kalau SD dan SMP maksimal 50 persen. Kemudian siswa tidak boleh naik kendaraan umum, pelajaran maksimal dua jam, tidak ada istirahat, harus pakai masker, serta dicek suhu tubuh dan cuci tangan sebelum masuk kelas," ujarnya.

Alfatah pun memastikan kesiapan sekolah-sekolah untuk menggelar pembelajaran tatap muka. Sebab sebelum PPKM, pembelajaran tatap muka sudah sempat diuji cobakan dan digelar.

"Dulu kan sudah pernah PTM, tetapi dihentikan saat PPKM Darurat. Ini dimulai lagi setelah sebelumnya diganti PJJ. Kami juga akan memantau pelaksanaan PTM dengan sidak tertutup, tanpa pemberitahuan. Kalau ada sekolah yang melanggar, kami beri teguran. Kalau sampai tiga kali teguran tidak ada perubahan, kami larang menggelar PTM," tandasnya.

Alfatah menambahkan, jumlah sekolah jenjang PAUD dan SD sekitar 700 sekolah, sedangkan jenjang SMP mencapai 113 sekolah. "Itu negeri dan swasta," kata dia.


 

1169