Home Kebencanaan Akademisi: Gempa Kecil Kurangi Potensi Terjadinya Megathrust

Akademisi: Gempa Kecil Kurangi Potensi Terjadinya Megathrust

Cilacap, Gatra.com – Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,8 menguncang sebagian wilayah selatan Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat, pada pukul 21.35 Senin 09 Agustus 2021. Getaran gempa dirasakan di Cilacap, Purwokerto, Ciamis, Garut, Yogyakarta, hingga Pacitan.

Pusat gempa bumi ini berada di laut Samudera Hindia, 90 kilometer selatan Cilacap dengan kedalaman 15 kilometer, atau termasuk gempa dangkal. Ahli Dinamika Geologi Fakultas Teknik Unsoed, Dr. Ir. Asmoro Widagdo,ST., MT., IPP, mengatakan meski hanya berkekuatan M 4,8, gempa ini terasa kuat di Cilacap dan membuat khawatir masyarakat pesisir. Pasalnya, jaraknya relatif dekat.

Namun begitu, kata dia, sebenarnya pada skala ini gempa masih belum terlalu besar. Gempa yang berpotensi merusak berkekuatan 5,6 SR pada kedalaman dangkal (kurang dari 30 kilometer). Menurut dia, Gempa pada skala 5-6 SR masih termasuk gempa yang umum terjadi di selatan Jawa, bahkan gempa berskala 7 pun masih sering terjadi di selatan Jawa. “Salah satu gempa besar yang pernah terjadi di selatan Jawa adalah berskala 8,5 SR,” katanya, dalam keterangannya, dikutip Rabu malam (10/8).

Asmoro yang juga anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia menjelaskan, gempa yang sangat dikhawatirkan terjadi adalah gempa pada skala M 8,8 atau megathrust yang dapat menimbulkan tsunami 20 meter. Namun, untuk terjadinya gempa ini maka harus terkumpul kekuatan tegangan yang sangat tinggi di selatan Jawa.

Tegangan ini berasal dari tekanan atau desakan lempeng samudera India ke arah Jawa. Untuk mengurangi tekanan ini maka gempa-gempa kecil di selatan Jawa harus sering terjadi. Dengan demikian kekuatan besar yang terpendam akan terlepaskan bersama gempa-gempa kecil ini.

“Sehingga kita harus bersyukur bahwa gempa kecil berskala kurang dari 5 SR terjadi di Cilacap pada tanggal 9 Agustus 2021. Masyarakat perlu memahami tentang mekanisme pelepasan tegangan di selatan Jawa yang seharusnya selalu kita nantikan terjadinya, yakni melalui gempa berskala kecil,” ucap dia.

1840