Home Gaya Hidup Praktisi: Saat Ini Orang Lebih Suka Wisata Bernuansa Alam

Praktisi: Saat Ini Orang Lebih Suka Wisata Bernuansa Alam

Jakarta, Gatra.com - Praktisi pemasaran dan distributor, Dony Oskaria, mengungkapkan bahwa di industri pariwisata Indonesia saat ini telah terjadi perubahan paradigma di mana wisatawan lebih suka destinasi wisata yang bernuansa alam ketimbang wisata modern.

“Hari ini kita lihat terjadi shifting yang luar biasa bahwa dunia industri pariwisata hari ini itu terjadi pergeseran dari mass tourism yang basisnya ekosistem kepada yang special interset tourism,” ujar Dony dalam program Webinar Desa Wisata yang digelar Kamis, (12/8/2021).

“Hari ini orang suka hiking, orang suka pergi ke desa, melihat alam, kemudian bergaul dengan penduduk. Ini sebetulnya suatu opportunity yang luar biasa,” lanjut Dony.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2018, terdapat sebanyak 699 perusahaan objek daya tarik wisata alam yang tergolong ke dalam kategori Usaha Menengah Besar (UMB) di seluruh provinsi di Indonesia. Jumlah tersebut adalah yang terbesar kedua. Wisata alam hanya kalah dari wisata tirta (wisata air) dengan jumlah 1.000 perusahaan.

Sebagai contoh kasus, statistik destinasi wisata pilihan wisatawan domestik di Yogyakarta dari BPS patut menjadi perhatian. Menurut data tersebut, wisatawan domestik lebih suka mengunjungi destinasi wisata alam. Sebagai perbandingan, wisatawan asing lebih suka mengunjungi destinasi wisata budaya dan peninggalan sejarah di kota yang sama.

Menurut data tersebut, destinasi wisata alam yang paling sering dikunjungi oleh warga Yogyakarta adalah Pantai Parangtritis dengan jumlah 2,77 pengunjung. Sementara destinasi wisata favorit bagi wisatawan mancanegara adalah Candi Prambanan dengan jumlah 177.120 pengunjung. Sayangnya, BPS tak mencantumkan data ini berasal dari tahun berapa.

Dony pun memprediksi bahwa ke depannya tren ini akan tetap berlanjut dalam jangka waktu yang lama. “Artinya orang akan mulai suka alam terbuka. Orang tidak lagi berpikir bahwa berpariwisata itu hanya shopping, kemudian hanya atraksi-atraksi modern atau yang man-made,” ujarnya.

“Ini salah satu contoh keberhasilan yang luar biasa. Hari ini orang ngomongnya kan ke Ijen, ya. Jadi ini satu background yang membuat desa wisata jadi backbone yang luar biasa ke depannya bagi Indonesia,” pungkas Dony.

575