Home Ekonomi Panen Raya di Tengah Pandemi, Harga Kopi Anjlok

Panen Raya di Tengah Pandemi, Harga Kopi Anjlok

Kendal, Gatra.com - Di bulan Agustus, Kabupaten Kendal Jawa Tengah sebagai sentra penghasil kopi terbaik memasuki masa panen raya. Ironisnya, kopi Robusta yang dihasilkan di dataran tinggi Kabupaten Kendal, mengalami penurunan harga.

Menurut Rame Ragil, salah seorang petani kopi, anjloknya harga Kopi Robusta yang dikenal sebagai salah satu biji kopi pilihan terbaik disebabkan dampak pandemi, sehingga daya beli menurun drastis.

Ragil mengungkapkan, kopi jenis Robusta dari Kendal sudah tersebar dibeberapa daerah. Bahkan, Kopi Robusta tidak hanya tersohor akan kualitas dan cita rasanya di dalam negeri saja. Namun kopi jenis Robusta asal Kendal juga sudah dipasok ke pasar internasional.

Petani asal Desa Gedong Kecamatan Patean ini mengaku sangat menyayangkan anjloknya harga kopi di tengah panen raya para petani kopi, sehingga menyebabkan turunnya omset petani kopi mencapai 30%. "Kami mensinyalir penurunan harga ini karena dampak pandemi covid-19 yang berakibat pada resesi ekonomi dan turunnya daya beli," ungkapnya, Minggu (15/8).

Dikatakan, dari biji Kopi Robusta bisa dijadikan menjadi lima olahan, seperti Kopi Rakyat, Natural Dry, Wyt Process, Natural Wyne dan Kopi Lanang. Meski kopi yang dipanen telah dipasok ke pasar internasional, namun di tengah pandemi seperti saat ini, ia hanya mampu menjangkau pasar lokal karena lesunya daya beli konsumen. 

Sementara itu, Kades Gedong, Suwarno mengatakan, desa yang dipimpinnya menjadi sentra penghasil kopi terbaik sejak tahun 1980an. Ratusan hektar lahan perkebunan di desanya, 85% diantaranya adalah tanaman kopi.

"Di desa kami ini ada sekitar 1500 warga yang menggantungkan nasibnya sebagai seorang petani kopi," ujarnya.

Menimbang mayoritas warganya adalah seorang petani kopi dan mengalami kesulitan ekonomi akibat dampak pandemi, pihaknya melakukan jemput bola membantu petani menjualkan hasil panennya langsung ke konsumen. "Kami berharap dengan hal itu dapat membantu meringankan beban ekonomi petani kopi," terangnya.

Selain itu, Suwarno juga berharap agar Dinas Perdagangan Kendal dapat membantu mengintervensi harga jual kopi agar kembali normal dan petani kopi di Desa Gedong kembali sejahtera


 

1453