Home Milenial Pengait Terlepas, Kaur Desa di Sumba Barat Panjat Tiang Demi Merah Putih

Pengait Terlepas, Kaur Desa di Sumba Barat Panjat Tiang Demi Merah Putih

Sumba Barat, Gatra.com- Upacara Peringatan HUT RI ke-76 RI 17 Agustus 2021 di Lapangan Pangadu Rade, Desa Umbu Pede, Kecamatan Loli Kabupaten Sumba Barat, Provinsi NTT diwarnai insiden Bendera Merah Putih jatuh. Ini karena pengait tali bendera terlepas.

Beruntung salah satu peserta upacara yakni Solemen Sairo, yang juga Kaur Desa Beradolu dengan sigap memanjat tiang bendera mengikat kembali pengait bendera sehingga upacara dilanjutkan. Saat bendera mulai dikibarkan kami semua dalam keadaan sikap sempurna. Ternyata saat bendera naik mencapai setengah tiang terlepas dan jatuh. “Saat itu pula ada seorang anggota Paskibraka mencoba panjat tiang untuk membetulkan tetap gagal memanjat karena kondiisi tiang bendera licin,” kata Soleman Sairo ( 17/8).

Kondisi demikian membuat Soleman yang saat itu berada di barisan dalam keadaan sikap sempurna secara spontan berlari menuju tiang bendera. Dia membuka sepatu dan memanjat tiang bendera untuk mengikat kembali pengait..

“Saya lihat anggota Paskibraka yang memanjat tiang itu gagal karena licin dan turun kembali. Saya langsung berlari ke tiang bendera, buka sepatu dan panjat tiang untuk membetulkan kembali pengait yang terlepas. Puji Tuhan saya berhasil sehingga anggota Paskibraka kembali mengibarkan sang merah putih,” jelas Soleman.

Terkait insiden Bendera Merah Putih yang jatuh itu, anggota DPRD Sumba Barat, Alex Dapawole mengapresiasi sikap spontanitas Soleman Sairo yang dengan sikap dan gerak cepat mengatasi sistuasi.

“Kita harus apresiasi gerak spontanitas Soleman. Sikap patriotiknya harus diberi panghargaan oleh Pemerintah. Antaranya berupa sertifikat dan mungkin juga bea siswa untuk anak –anaknya. Bayangkan tiang bendera dalam kondisi licin dan landai dia berani mengambil resiko memanjat dan berhasil,” jelas Alex Dapawole.

Perayaan HUT RI jelas Alex adalah momen sakral kebangsaan. Kedepan agar para pelatih jangan hanya fokus mengurus baris berbaris. Tetapi juga harus memperhatikan non teknis seperti tiang dan kondisi tali pengikat bendera. “Kedepan saya minta para pelatih Paskibraka jangan hanya fokus melatih baris berbaris. Tetapi juga harus memperhatikan hal –hal kecil seperti kondisi tiang dan tali bendera. Bayangkan saja jika tidak ada Soleman, apa yang terjadi?” tanya Alex.

202