Jakarta, Gatra.com – Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Hillary Brigitta Lasut, menyayangkan adanya anggapan di masyarakat yang memandang politik dinasti sebagai hal negatif.
“Buat saya secara pribadi, saya selalu mengampanyekan ini di hadapan masyarakat, anak-anak yang lahir dari keluarga politisi maupun non-politisi, semua harusnya punya kesempatan yang sama dan dasar yang sama untuk bisa menjadi politisi atau apapun yang mereka cita-citakan,” ujar Brigitta dalam sebuah webinar yang digelar pada Selasa (17/8).
“Kalau anak petani biasanya suka jadi petani, toh, enggak ada orang bilang petani dinasti. Ada juga yang bapak dokter, mama dokter, adik dokter, tetapi enggak pernah disebut dokter dinasti,” kata Brigitta.
Brigitta kemudian menyebut bahwa ketika berhubungan dengan dunia politik, semuanya terasa agak diskriminatif. Ia menyebut bahwa anak yang lahir dari keluarga politisi seakan-akan tak punya kesempatan yang sama seperti individu lainnya.
Brigitta saat ini dinobatkan sebagai anggota DPR termuda di Indonesia. Perempuan asal Manado tersebut lahir di tahun 1995 dan saat ini sudah menginjak usia 25 tahun. Ia berasal dari Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Brigitta sudah bercita-cita untuk menjadi politisi sejak usia dini, tepatnya setelah duduk di bangku SMP. Salah satu hal yang mendorongnya untuk terjun ke dunia politik adalah polemik yang dialami oleh ayahnya, Elly Engelbert Lasut.
Brigitta menuturkan bahwa di masa lampau ayahnya pernah mendekam di bui waktu mencalonkan diri menjadi Gubernur Sulawesi Utara. Dari momen itulah ia memutuskan untuk berkecimpung di dunia politik selain juga dunia hukum.
Saat ini, ayahnya berstatus sebagai Bupati Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Elly sudah menjabat posisi tersebut selama tiga periode, yakni 2004-2009, 2009-2012, dan 2020-2025.
