Home Politik Kembali Gelar Vaksinasi, PKB Tegaskan Bahwa Politik itu Bermanfaat

Kembali Gelar Vaksinasi, PKB Tegaskan Bahwa Politik itu Bermanfaat

Semarang, Gatra.com - DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Tengah kembali menggelar vaksinasi kepada masyarakat, Sabtu (21/8). Kegiatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya bersama mengatasi pandemi Covid-19.

Sekretaris DPW PKB Jateng H Sukirman mengatakan vaksinasi ini merupakan bagian dari instruksi ketua umum PKB H Abdul Muhaimin Iskandar bahwa partai ini terus hadir di tengah masyarakat.

"Kita hadir melayani masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi ini. Hadir untuk sama-sama mengatasi pandemi Covid-19 ini. Salam hormat dari beliau Ketua Umum PKB Gus Muhaimin dan Ketua PKB Jateng Gus Yusuf," ujarnya saat membuka kegiatan di hadapan peserta vaksin di kantor DPW PKB Jateng, Jalan WR Supratman No.40, Kota Semarang

Hadir pengurus DPW Wakil Ketua Zein Adv, Wakil Sekretaris Deni Septiviant, Irfan Rosyadi, dan Ni’matul Azizah. Sementara dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah hadir memimpin jajaran nakes adalah Dr Atin.

Sukirman yang juga Wakil Ketua DPRD Jateng ini menyatakan, keterlibatan sekaligus kehadiran PKB dalam mengatasi pandemi. "Ini juga membuktikan, bahwa politik itu tidak menakutkan. Lebih dari itu, politik adalah untuk memberi manfaat yang besar bagi masyarakat," terangnya.

Sukirman menegaskan, PKB akan terus berjuang untuk kesejahteraan masyarakat. Lewat vaksinasi, PKB berjuang untuk mengatasi masalah kesehatan akibat munculnya virus corona. "Mohon doa restunya, agar PKB terus bisa berjuang untuk kesejahteraan masyarakat," tegasnya.

Sekretaris DPW PKB Jateng H Sukirman dan pengurus lain tengah memantau pelaksanaan vaksinasi. (IST)

Sukirman juga menyampaikan terima kasih kepada Dinas Kesehatan yang telah membantu pelaksanan vaksin. “Memang harus kerjasama dan berbagi peran. Dari rapat yang kami ikut bersama gugus tugas, pemerintah sangat perlu dibantu untuk percepatan pelaksanaan vaksin ini. Karena memang masih sekitar 35 persen masyarakat Jawa Tengah yang baru divaksin,” bebernya.

Secara teknis, katanya, penanganan vaksin ini sangat butuh kerja ekstra. Contoh, distribusi dan penyimpanan vaksin membutuhkan kehati-hatian serta tidak boleh gegabah. “Ini yang kadang kita tidak tahu, sehingga sering memvonis program vaksin ini lambat. Padahal sesungguhnya dari sisi teknis ribet dan butuh kerja yang hati hati, agar vaksin tidak rusak. Sifat vaksin itu sendiri pendek kadaluarsanya. Memang diperlukan saling pengertian,” katanya.

Sukirman juga mengapresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya bagi tenaga medis dan kesehatan yang terus memberikan vaksin untuk masyarakat. “Kami juga mendengar, mereka sudah mulai lelah. Inilah yang harus kita cari solusinya. Misalnya kerjasama dengan nakes swasta yang sudah dilatih Dinkes. Diharapkan seluruh komponen bangsa, khususnya organisasi apapun, bisa menggelar vaksin, vaksinnya minta pemerintah, lalu kita yang menyelenggarakan," jelasnya.

Salah satu peserta vaksinasi, Asnawi mengaku sangat terbantu dengan kegiatan yang digelar PKB tersebut. "Apalagi pelayanannya cepat, dan sangat baik. Kami berharap, langkah-langkah melayani masyarakat seperti ini terus digelorakan PKB," tukasnya.

236