Home Ekonomi Azan Percaya MFA-Bakhtiar Mampu Bayar Pinjaman Rp 300 Miliar

Azan Percaya MFA-Bakhtiar Mampu Bayar Pinjaman Rp 300 Miliar

Batanghari, Gatra.com –‎ Sekretaris daerah (Sekda) Batanghari, Jambi, Muhammad Azan, optimistis bahwa Bupati Muhammad Fadhil Arief (MFA) dan Wakil Bupati Bakhtiar mampu membayar pinjaman daerah senilai Rp300 miliar. 

"Kita berkeyakinan bahwa [pengembalian pinjaman] akan menjadi perhitungan yang matang pemerintah daerah untuk secara bertahap sampai masa bakti Bupati dan Wakil Bupati terpilih akan kita kembalikan utuh," ucap Azan kepada Gatra.com akhir pekan ini.

Menurut dia, pinjaman daerah tersebut tidak memberatkan Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode berikutnya. Walaupun dengan masa pandemi Covid-19, dia tetap berkeyakinan sumber-sumber pendapatan daerah akan membaik. 

"Kita yakin dan kita ketahui secara pandemi ini adalah penyakit. Tetapi secara ekonomi masyarakat tidak terlalu sempit-sempit. Tetapi pandemi ini menjadi alasan untuk sempit, tetapi sebenarnya tidak sempit-sempit amat," ucapnya.

Meski masa pandemi Covid-19, kata Azan, harga komoditi karet naik, harga kelapa sawit pun naik dan hasil pertanian, perkebunan lainnya semua mengalami kenaikan, termasuk hasil pertambangan. Hal ini menunjukkan secara geliat ekonomi masyarakat mengalami kenaikan. "Tetapi memang tidak signifikan," katanya.

Rencana pinjaman daerah Rp300 miliar, menurut Azan, bersumber dari Bank Daerah Jambi. Pinjaman akan digunakan untuk membangun infrastruktur fisik dan nonfisik. Pemkab Batanghari yakin lebih dari 70% dari nilai pinjaman digunakan untuk infrastruktur fisik.

"Sehingga nanti masyarakat akan merasakan, 'Oh jalan awak [aku] lah [sudah] elok [bagus]. Oh di dusun awak [aku] lah [sudah] elok [bagus]'. Tetapi yang kita yakini adalah jalan-jalan produksi dan jalan-jalan pokok," ujarnya.

Sekda Batanghari H. Muhammad Azan, S.H meyakini pinjaman daerah Rp 300 miliar tak memberatkan Bupati dan Wakil Bupati periode mendatang. (GATRA/Ardian Faisal)

Masyarakat jangan berasumsi pinjaman daerah digunakan untuk pembangunan jalan-jalan kecil atau jalan-jalan lorong. Sebab, pinjaman akan fokus pada perbaikan jalan simpul. Maksudnya jalan simpul adalah jalan tembus antaradesa, atau jalan suatu desa dengan jalan desa lainnya.

"Misalnya jalan dari arah Senami ke arah Batin XXIV, walaupun tidak 100% tetapi akan kita maksimalkan sampai 70% tahap pembangunan," katanya.

Dengan demikian, nantinya masyarakat Desa Jangga Baru, Terentang Baru, Bulian Baru, dan desa-desa sekitar ketika ke luar masuk dari dan ke tiga desa itu, kondisi jalannya sudah lebih baik. Insyaallah ini akan terwujud dari dana pinjaman daerah.

"Itu salah satu contoh. Salah dua contohnya adalah berkenaan dengan jalan Bajubang. Dari Desa Bungku sampai jalan ke luar Desa Kilangan, Insyaallah akan kita bangun. Sehingga sambungan dari Desa Bungku hingga ke luar akan kita bangun," ucapnya.

Jika kondisi jalan-jalan sudah baik, kata Azan, masyarakat akan lebih cepat membawa hasil pertanian dan perkebunan mereka. Pun untuk kecamatan lainnya, seperti Kecamatan Pemayung, mulai dari Simpang Selat atau Simpang Puskesmas Selat dalam sampai Simpang Kubu Kandang luar akan diperbaiki semuanya.

"Apakah utuh atau spot-spot, tetapi intinya akan kita perbaiki secata maksimal. Itu juga berlaku bagi jalan-jalan kabupaten di kecamatan lainnya sebagai urat nadi," ujarnya. 

Berkenaan pagu pinjaman daerah Rp300 miliar, Azan berkeyakinan akan terpenuhi sebanyak jumlah pengajuan. Pemkab Batanghari akan meyakinkan tim penilai, dalam hal ini Pemerintah Provinsi dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI.

"Bahwa kita mampu pengembalian itu selama Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Dan itu akan tetap kita argumeni. Tentu harapan kita mohon doa masyarakat Kabupaten Batanghari semoga pinjaman itu dikabulkan oleh pemerintah yang lebih tinggi," katanya.

544