Home Ekonomi Sekolah Relawan Luncurkan Warung Makan Gratis, Ratusan Porsi tersedia Tiap Hari

Sekolah Relawan Luncurkan Warung Makan Gratis, Ratusan Porsi tersedia Tiap Hari

Banjarnegara, Gatra.com– Lembaga Nasional Sekolah Relawan mendirikan Warung Makan Rakyat (WMR) dan dioperasionalkan mulai hari ini, Minggu (22/8). Uniknya, warung makan ini gratis dan akan buka tiap hari.

Koordinator Sekolah Relawan Area Banyumas, Saleh Fathoni mengatakan warung yang berlokasi di Jalan Haji Oten Pardikin Partoadiwijoyo, atau utara Alun-alun Banjarnegara itu menggratiskan ratusan porsi makanan setiap hari kepada masyarakat Banjarnegara yang membutuhkan. “Untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi,” katanya.

Dia menjelaskan, warga tak perlu syarat apapun untuk bisa makan gratis di WMR ini. Mereka cukup datang dan makan. Pasalnya, nyaris seluruh sektor terdampak pandemi Covid-19. Masyarakat menengah ke bawah paling terdampak pandemi Covid-19 ini.

"Tidak harus masyarakat miskin atau dhuafa, semua boleh makan di sini. Silakan yang membutuhkan makan, selagi ada, makan saja di sini. Situasi pandemi saya yakin semua kalangan terdampak. Kita tidak ingin sampai ada orang yang tidak bisa makan," ujar Saleh.

Seorang warga Banjarnegara, Slamet mengaku sangat bersyukur ada warung yang menyediakan makanan gratis. Ia tak menyangka ada orang yang akan menyediakan makanan untuk masyarakat yang membutuhkan, tanpa dibayar.

"Kaget saya karena gratis. Ini sangat membantu kami yang berprofesi sebagai supir yang memang sepi penumpang. Untuk setoran sangat berat. Karenanya makan gratis ini sangat membantu," ujar Slamet.

Hal sama diakui Waris yang berprofesi sebagai tukang becak. Ia sangat bersyukur ada warung ini. "Boleh tidak setiap hari kami makan di sini?" tanya Waris. Pengelola WMR pun menjawab bahwa siapapun boleh makan gratis di WMR setiap hari.

Diketahui, pandemi Covid-19 berdampak ke seluruh sektor. Salah satunya adalah para pekerja jalanan. Pasalnya, pemerintah membatasi aktivitas dan mobilitas warga. Akibatnya, aktivitas ekonomi menurun drastis.

Kondisi ini menyebabkan ribuan orang mengalami penurunan pendapatan harian. Tak hanya itu, banyak pula masyarakat yang menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karena perusahaan tempatnya bekerja melakukan efisiensi, atau bahkan bangkrut.

1363