Home Milenial Ini 4 Tahap Realokasi dan Refocusing APBN Kemendikbud Ristek

Ini 4 Tahap Realokasi dan Refocusing APBN Kemendikbud Ristek

Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengungkapkan terdapat 4 tahap realokasi dan refocusing Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) tahun 2021.

"Di tahun 2021 ini, ada 4 tahap.realokasi dan refocusing APBN," ucapnya, dalam acara rapat kerja atau raker dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube DPR RI pada Senin, (23/8).

Nadiem mengatakan untuk tahap pertama, itu merupakan satu-satunya tahap di mana Kemendikbud Ristek sebenarnya mendapatkan tambahan anggaran. Tetapi, mereka masih harus merealokasikan anggarannya sebagian.

Untuk tahap dua, tiga dan empat, sambungnya, itu semuanya adalah pemotongan. "Jadinya pengurangan daripada anggaran, disebabkan karena pemerintah harus melakukan penghematan belanja K/L [Kementerian/Lembaga] untuk pandemi COVID-19," terang Nadiem.

"Jadi kami di pemerintah ini harus solider bahwa walaupun kita menerima pemotongan anggaran, kita punya satu kedaruratan yang harus di-handle sekarang. Sehingga kami membantu keuangan negara untuk bisa mengalihkan dana tersebut," imbuhnya.

Nadiem mengatakan pada refocusing tahap satu ini, sebenarnya mereka menerima tambahan anggaran kuota internet itu sebesar Rp2,62T (triliun). Akan tetapi, Kemendikbud Ristek harus menanggung Rp500M (miliar) dan Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA-BUN) sebesar Rp2,02T.

Serta sumber refocusingnya yaitu efisiensi dari belanja barang seperti honor, meeting, perjalanan dinas atau perjadin dan belanja modal. Adapun tujuan refocusing tahap satu adalah untuk cost sharing anggaran bantuan kuota data internet periode Maret sampai Mei 2021.

Untuk tahap dua, lanjut Nadiem, yang mereka lakukan adalah semuanya untuk penghematan belanja K/L guna penanganan pandemi COVID-19. Di mana total refocusingnya sebesar Rp271,58M. Sumber refocusingnya dari belanja pegawai seperti tunjangan kinerja Tunjangan Hari Raya (THR) dan tunjangan kinerja gaji ke-13.

Ia mengatakan pada tahap tiga, Kemendikbud Ristek dimintai refocusing yang cukup besar yakni senilai Rp2,157T. Sumber refocusingnya adalah belanja barang dan belanja modal. Adapun yang terakhir, tahap empat, mereka pun melakukan refocusing sebesar Rp1,181T. Sumber refocusingnya ialah belanja barang, belanja modal serta belanja pegawai yang berpotensi sisa.

Nadiem menyebut terdapat dua poin yang ingin ia sampaikan terkait realokasi dan refocusing anggaran APBN Kemendikbud Ristek 2021. Poin pertama, menurutnya ini merupakan jumlah yang cukup signifikan karena kebutuhan darurat pandemi virus corona. Serta poin yang kedua adalah mayoritas daripada penghematan tersebut itu harus mereka lakukan dan itu sebenarnya terjadi dari aktivitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kemendibuk Ristek.

"Jadi ini benar-benar drastis yang terjadi dan harus memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada semua staf Kemendikbud, yang sebenarnya telah melakukan secara tidak langsung melakukan pengorbanan yang luar biasa sih," tuturnya.

"Dari berbagai macam aktivitas, mereka tidak mendapatkan berbagai macam, ada pemotongan dari tunjangan, ada pemotongan dari honor dan lain-lain. Jadi, di Kemendikbud Ristek itu hampir tidak ada lagi namanya kunjungan-kunjungan dinas, hampir tidak ada lagi namanya acara-acara di tempat-tempat. Jadi itu sebenarnya pemotongan terbesar kita itu ada di sini," jelas Nadiem.

402