Home Milenial Soal PTM Terbatas, Nadiem: Semua Anak Harus Balik Sekolah

Soal PTM Terbatas, Nadiem: Semua Anak Harus Balik Sekolah

Jakarta, Gatra.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan dari tahun kemarin ia dan timnya di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) posisinya sudah jelas ihwal Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas. Di mana mereka mendukung sekali agar anak-anak Indonesia secepat serta seaman mungkin dapat melakukan PTM Terbatas dengan protokol kesehatan atau prokes yang ketat.

"Dari tahun kemarin, saya dan tim kami di Kemendikbud Ristek posisinya sudah jelas, secepat dan seaman mungkin semua anak harus balik sekolah. Itu posisi kita sudah sangat jelas," katanya, dalam acara rapat kerja atau raker dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube DPR RI pada Senin, (23/8).

Nadiem menuturkan, namun yang terjadi pada saat angka yang melakukan PTM Terbatas telah mencapai 30 persen, tiba-tiba varian Delta dari COVID-19 memukul Tanah Air. 

"Jadi itu, pada saat itu terjadi itu, harus melihat Tim Kemendikbud itu, itu salah satu minggu-minggu tersedih kita lah. Kita udah kerja keras untuk mendorong banyak daerah yang sulit sekali didorong untuk membuka sekolahnya, akhirnya mereka membuka, tiba-tiba Delta varian melanda," sambungnya.

Sementara itu Nadiem mengatakan setiap kali mereka berdiskusi dengan kementerian-kementerian lain, posisi mereka selalu sama yakni mendukung secepat mungkin diberlakukannya PTM Terbatas. Menurutnya pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini sudah terlalu lama, yang alhasil berimbas pada kondisi psikologis anak dan kognitif serta learning loss anak Indonesia sudah terlalu kritis. 

"Kita harus secepat mungkin membuka dengan protokol kesehatan yang ketat," ujarnya.

Nadiem pun menyebut resiko yang timbul antara lain yaitu negara ini memiliki penurunan capaian belajar, banyak anak yang putus sekolah terutama perempuan di berbagai daerah. Kemudian banyak terjadi learning loss yang berdampak permanen, kekerasan yang terjadi di dalam rumah tangga. 

"Ini sudah, kita semua sudah tau, kita semua adalah orang tua atau anak atau punya teman yang sudah mengalami ketegangan melaksanakan PJJ. Jadi ini harus kita segera akselerasi," ucapnya.

425