Home Milenial Wamen Kartika Sebut Ada 4 Tantangan Bagi Pimpinan BUMN

Wamen Kartika Sebut Ada 4 Tantangan Bagi Pimpinan BUMN

Jakarta, Gatra.com - Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo menyebut terdapat empat tantangan besar bagi para pimpinan BUMN dalam masa new normal saat ini.

Pertama, transformasi yang terjadi secara terus menerus. BUMN harus bisa melakukan tranaformasi bisnis model untuk bisa teeus bertahan.

"Karena memang transformasi itu kalau tidak terjadi, jadi seperti BUMN-BUMN yang sudah mau kita tutup sekarang. Kita harus punya energi untuk bisa membuat BUMN kita selalu beradaptasi dan bisa punya bisnis model yang selalu survive ke depan," katanya dalam acara diskusi BUMN Muda secara virtual pada Rabu (25/8).

Kedua, ia menekankan prinsip profesionalisme secara utuh di setiap BUMN. Pasalnya, BUMN di masa lalu lebih menekankan pada segi kompetensi teknis. Ia berharap, BUMN saat ini bisa lebih menerapkan berbagai hal profesionalitas, seperti kompetensi kepemimpinan, hingga aspek-aspek pendukung lainnya.

"Kita harus melihat sustainability dari perusahaan kita, bagaimana kita mengelola human capital kita, culture kita, dan sebagainya. Karena mau nggak mau kita men-drive perusahaan tidak bisa hanya dari technical competency saja," jelasnya.

Ketiga, lanjut Kartika, perusahaan-perusahaan BUMN harus bisa melakukan adaptasi di tengah pandemi. Menurutnya, BUMN harus menjadi perusahaan yang bukan hanya mengejar profit. Tapi, perusahaan yang humanis dan juga bisa mendalami pegawai.

"Bagaimana kita juga membantu para pegawai kita yang mungkin sekarang mengalami lonelyness, mengalami depresi, karena cut dari dunia luar dengan WFH ini. Harusnya kita di perusahaan-perusahaan ini juga menyediakan counselor atau psikolog untuk membantu mereka," ucapnya.

Tantangan terakhir, menjaga keseimbangan kerja dan keluarga. Hal-hal seperti fleksibilitas waktu, gender bias, dukungan fasilitas, dan sebagainya perlu terus dijaga.

"Saya meyakini profile woman leaders itu lebih kompleks dibandingkan dengan man leaders. Jadi kita percaya sekali dulu, bahwa kita memimpin bukan hanya dengan head, tapi juga dengan heart dan hands," tegasnya.

332