Home Gaya Hidup Percepatan Transisi Energi Untuk Capaian Paris Agreement

Percepatan Transisi Energi Untuk Capaian Paris Agreement

Jakarta, Gatra.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggelar webinar bertajuk "Transisi Energi Berkeadilan, Menuju Net Zero Emission di Indonesia" pada Rabu (25/08). Acara ini bertujuan untuk memberikan refleksi bagi Indonesia dalam menentukan arah transisi energi yang diharapkan dapat berkeadilan bagi seluruh pemangku kepentingan.

Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan, pada Paris Agreement, Indonesia sudah berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29% atau 41% dengan bantuan internasional. Dengan kata lain, Indonesia harus memangkas sekitar 314-398 juta ton CO2 hingga tahun 2030 mendatang.

"Hal-hal itu dilaksanakan melalui pengembangan energi terbarukan, implementasi efisiensi energi, konservasi energi, dan juga aplikasi teknologi energi bersih," kata Dadan.

Menurut Dadan, semua negara tengah berlomba untuk meningkatkan ambisinya mempercepat pencapaian Paris Agreement di samping menambah target-target yang baru. Indonesia, di sisi lain, meski masih sesuai target, tetapi capaiannya masih terbilang kecil, yakni berkisar 64 juta ton dengan target hingga 2030 adalah 314 juta ton.

Dadan meyakini, Indonesia tidak akan mencapai target yang ditetap Paris Agreement dengan tren seperti sekarang. Diperlukan adanya upaya percepatan juga kerja sama dengan berbagai macam pihak termasuk dengan pihak internasionall. "Masih cukup panjang waktunya sekitar sembilan tahun lagi untuk ke sana. Kami harapkan kurvanya secara eksponensial akan naik," ucapnya.

Meski Indonesia masuk ke dalam anggota G-20, kata Dadan, Indonesia masih merupakan negara berkembang. Dalam konteks aksesibilitas energi misalnya, belum semua daerah di Indonesia dialiri listrik. Di saat yang sama Indonesia diharuskan masuk ke dalam percepatan dekarbonisasi.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Unit Lingkungan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, Agus Prabowo, mengatakan bahwa pihaknya akan membantu Indonesia untuk mempercepat pencapaian target 17 sustainable development goals (SDG).

Agus menjelaskan, UNDP memiliki satu unit besar bernama environment unit yang membawahi 4 program besar, mencakup: natural recource management (NTR); pengendalian polusi: tata lingkungan; dan energi terbarukan dan efisiensi energi. "UNDP akan mendukung bagaimana pemerintah Indonesia sebaiknya melangkah menuju transisi energi yang adil yang berkeadilan, dan berujung pada net Zero emission," kata Agus.

Agus juga mengatakan bahwa hal ini bukan perkara mudah bagi Indonesia. Pasalnya, Indonesia memiliki kompleksitas mengenai infrastruktur dan jumlah penduduk.

Nantinya, akan ada empat poin penting yang perlu dipastikan pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk menjalankan transisi energi ini. Hal itu mencakup: memastikan kesiapan teknis dan infrastruktur; keberlangsung ekonomi, terutama kepada pihak-pihak yang nantinya terdampak. Misalnya seperti industri dan penambangan batubara; memikirkan perkembangan green dan blue job, bisnis yang ramah lingkungan, baik di darat maupun di laut; dan workability di bidang mekanisme keuangan.

108