Home Ekonomi Oneject Indonesia Ekspor Alat Suntik untuk UNICEF dan Ukraina

Oneject Indonesia Ekspor Alat Suntik untuk UNICEF dan Ukraina

Cikarang, Gatra.com – PT Oneject Indonesia (Oneject), produsen alat suntik Auto Disable Syringe (ADS) dan safety needle (tutup jarum suntik) terbesar di Asia, resmi mengekspor alat suntik sekali pakai atau ADS,untuk memenuhi kebutuhan UNICEF (United Nations Children's Fund). Sister company dari PT Itama Ranoraya Tbk itu juga mengirim ADS ke Ukraina dengan total volume keseluruhan mencapai 200 kontainer atau 150 juta pieces alat suntik ADS.

Pelepasan secara seremonial dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Panjaitan didampingi oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di pabrik kedua PT Oneject Indonesia, kawasan Industri KITIC, Delta Mas, Cikarang, pada Kamis, 26 Agustus 2021.

Dalam kesempatan itu, Luhut mengapresiasi Oneject dan menyampaikan bahwa ekspor ADS tersebut merupakan langkah yang baik, di tengah upaya pemerintah mengkampanyekan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) serta mendorong ekspor produksi jadi.

“P3DN penting untuk dilakukan dan harus didukung oleh semua pihak guna meningkatkan kesempatan lapangan kerja di sektor ini dan mampu menghemat devisa bahkan meningkatkan ekspor yang berdampak bagi perekonomian nasional seperti yang dilakukan Oneject Indonesia ini,” ungkap Luhut.

Di kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mengapresiasi PT Oneject Indonesia yang telah berhasil mengekspor ADS ke UNICEF. Di lain sisi pemerintah berkomitmen mendukung perusahaan dalam negeri yang berorientasi ekspor. “Saya bangga Oneject bisa menjual produknya ke UNICEF, hal tersebut membuktikan perusahaan ini pasti memiliki tata kelola perusahaan yang bagus dan harga yang kompetitif,” kata Menkes.

Direktur Utama PT Oneject Indonesia, Jahja Tear Tjahjana mengatakan, ekspor ADS kali ini untuk memenuhi permintaan UNICEF sebanyak 120 juta pieces. Sementara, untuk memenuhi permintaan Kementerian Kesehatan Ukraina, perusahaan mengekspor 30 juta ADS, sehingga total ekspor mencapai 150 juta ADS atau 200 kontainer dengan total nilai penjualan senilai US$10,5 juta.

“Sejak 2008, perusahaan melakukan ekspor ke berbagai negara seperti Italia, Jerman, Nepal, Kuba, Pakistan, Algeria, Kenya, Tanzania, Sri Lanka dan juga ke lembaga internasional lainnya. Dengan target kapasitas produksi ADS dan safety needle mencapai 1,2 miliar per tahun, 50% untuk mengisi kebutuhan dalam negeri, dan sisanya diekspor,” jelas Jahja.

Sebagai produsen alat suntik pintar atau smart syringe, yang merupakan gabungan dari safety needle dan ADS, TKDN (Tingkat Kandungan produk Dalam Negeri)-nya sudah mencapai 60%. Adapun jenis produk jarum suntik yang dihasilkan perusahaan yakni ADS, smart syringe, safety needle, disposable syringe, dan disposable needle.

Produk-produk alat suntik Oneject telah mendapat sertifikasi dari World Health Organization (WHO). Sejak 2020, WHO mulai mencanangkan penggunaan alat suntik yang aman di seluruh dunia. Di Indonesia, penggunaan jarum suntik ADS dan safety needle di kalangan medis baru berkisar di bawah 20%, sisanya masih berupa produk jarum suntik non-ADS.

Jahja mengatakan, pembelian oleh UNICEF menjadi momentum penting bagi Oneject, di mana produk jarum suntik Indonesia memeroleh kepercayaan untuk menjadi bagian dari program vaksinasi UNICEF dan negara global. Sampai 2022, perusahaan telah berkomitmen memenuhi kontrak kerja sama dengan UNICEF untuk pengadaan 850 juta jarum suntik ADS dan safety needle, di mana 300 juta akan dikirim tahun ini.

Menurut Jahja, pemberian vaksinasi tersebut menjadi upaya untuk mengurangi penularan, menurunkan angka kematian dan tercapainya herd immunity, yang dilakukan seluruh negara, sehingga kebutuhan atau permintaan alat suntik mengalami kenaikan yang ekstrem.

Sebelum pandemi Covid-19, data WHO mengatakan kurang lebih 16 miliar suntikan diberikan setiap tahun, dimana 5%-10% digunakan untuk vaksinasi dan imunisasi. Sementara dengan adanya pandemi, dunia membutuhkan antara 8-10 miliar jarum suntik untuk kebutuhan vaksinasi Covid-19.

Produsen alat suntik global saat ini, lanjut Jahja, menghadapi tantangan untuk dapat memenuhi kenaikan permintaan yang lebih cepat dari peningkatan produksi. “Hal tersebut mendorong Oneject menyelesaikan pembangunan pabrik barunya yang berkapasitas terpasang 900 juta, sehingga total kapasitas keseluruhan yang dimiliki mencapai 1,2 miliar jarum suntik ADS dan safety needle per tahun,” kata Jahja.

Oneject saat ini, memiliki pabrik baru di Cikarang dengan luas bangunan mencapai 15.000 m2. Selain digunakan sebagai pusat produksi alat suntik, perusahaan juga menata konsep sebagai area produksi Original Equipment Manufacturer (OEM), yang dipersiapkan bagi produksi lokal Abbott Bioquick, alat Swab Antigent Test Covid -19 milik produsen alat kesehatan Global Abbott Laboratories, yang bekerja sama dengan PT Itama Ranoraya Tbk.

536