Home Internasional Heboh! Ini Kata Bos ISIS-K Dua Pekan Sebelum Serangan Bom di Bandara Kabul

Heboh! Ini Kata Bos ISIS-K Dua Pekan Sebelum Serangan Bom di Bandara Kabul

Kabul, Gatra.com- Seorang komandan ISIS-K mengatakan dalam wawancara CNN yang dilakukan dua minggu sebelum serangan bom mematikan organisasi teroris di bandara Kabul Kamis bahwa kelompok itu sedang menunggu waktu untuk menyerang. Demikian msn.com, 28/08.

Dalam wawancara , yang pertama kali ditayangkan pada Jumat, pemimpin kelompok pemberontak itu mengatakan kepada kepala koresponden internasional CNN Clarissa Ward bahwa ISIS-K (Negara Islam Provinsi Kurasan) telah merekrut anggota untuk bergabung dengan barisannya, dan bahwa mereka sedang menunggu pasukan militer AS dan asing lainnya untuk meninggalkan negara itu. "Ketika orang asing dan orang-orang di dunia meninggalkan Afghanistan, kami dapat memulai kembali operasi kami," kata komandan itu, yang meminta agar identitasnya dirahasiakan.

Ward mengatakan bahwa komandan mengatakan kepadanya dalam percakapan, yang terjadi beberapa hari sebelum Taliban secara resmi mengambil alih Kabul, bahwa ISIS-K sedang "tiarap dan menunggu waktu untuk menyerang."

Komandan tersebut mengatakan kepada Ward bahwa dia telah memimpin kelompok hingga 600 orang, termasuk orang India dan Pakistan, menambahkan bahwa dia dulu berperang untuk Taliban, dia sekarang mengkritik kelompok pemberontak karena menjadi lebih moderat di bawah pengaruh ide-ide Barat. "Kami beroperasi di jajaran Taliban. Namun, orang-orang ini tidak sejalan dengan kami dalam hal kepercayaan, jadi kami pergi ke ISIS," katanya kepada Ward.

"Jika ada yang setuju dengan kami, dia adalah saudara kami. Jika tidak, kami menyatakan perang dengannya apakah dia Talib atau siapa pun," tambahnya. Komandan juga menegaskan bahwa ISIS-K telah melakukan eksekusi publik dan bom bunuh diri, dan bahwa militan kelompok itu telah "menghadapi" Pasukan Khusus AS "dalam banyak kesempatan." "Kami juga terlibat pertempuran jarak dekat dengan mereka," tambahnya.

Ketika ditanya apakah dia "pada akhirnya tertarik untuk melakukan serangan internasional," komandan itu mengatakan dia hanya bisa mengomentari operasi di Afghanistan.

Wawancara dengan Ward, yang telah melarikan diri dari Kabul, ditayangkan sehari setelah seorang pembom bunuh diri melakukan serangan di bandara Kabul, menewaskan 13 anggota militer AS, 28 Taliban dan sedikitnya 134 warga sipil Afghanistan.

ISIS-K kemudian mengklaim bertanggung jawab atas pemboman itu, dan Komando Pusat AS mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka telah melakukan serangan terhadap perencana ISIS-K dalam apa yang tampaknya merupakan serangan balasan. Amerika mengklaim telah mengeksekusi dua profil tinggi ISIS-K.

Tim keamanan nasional Presiden Biden telah memperingatkan kemungkinan serangan teroris lagi "mungkin" dalam waktu dekat ketika AS melanjutkan upayanya untuk mengevakuasi orang Amerika dan sekutu Afghanistan dari Kabul. Sekretaris pers Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan Jumat bahwa pejabat AS "mengambil langkah-langkah perlindungan pasukan maksimum di bandara Kabul."

189