Home Internasional Lebih 4,5 Juta Orang Meninggal Dunia Akibat COVID-19

Lebih 4,5 Juta Orang Meninggal Dunia Akibat COVID-19

Paris, Gatra.com - Dunia telah melewati ambang suram setelah tercatat lebih dari 4,5 juta kasus kematian COVID-19. 

Perhitungan ini menurut AFP pada Senin (30/8), ketika varian Delta yang mematikan mendatangkan malapetaka lebih luas secara global.

Menurut penghitungan sumber resmi, sejak wabah muncul di China pada Desember 2019, virus itu telah menewaskan total 4.500.620 orang.

Sekitar 10.000 kematian dilaporkan setiap hari di dunia. Angka yang jauh lebih rendah daripada tertinggi pada Januari ketika rata-rata 14.800 orang terbunuh setiap hari.

Meski angka itu jauh lebih tinggi daripada pada awal Juli, ketika sekitar 7.800 kematian tercatat setiap harinya.

Dengan rata-rata 1.290 kematian per hari selama seminggu terakhir, Amerika Serikat sekali lagi menjadi negara dengan kematian baru terbanyak di dunia.

Pada bulan Januari, tercatat sebanyak 3.380 kematian per hari, angka yang turun menjadi hanya 200 pada awal musim panas.

Namun saat ini menghadapi gelombang varian Delta yang ganas, yang telah menyebar ke sebagian besar negara di seluruh dunia sejak diidentifikasi di India pada bulan April.

Pandemi telah merenggut lebih banyak kematian pada tahun 2021 daripada pada tahun 2020, dengan lebih dari 2,6 juta kematian secara resmi dilaporkan sejak Januari, dibandingkan hanya di bawah 1,9 juta sepanjang tahun lalu.

Negara-negara di seluruh dunia berharap vaksin akan mengurangi penyebaran virus, namun ada perbedaan besar antara negara kaya dan miskin.

Perbandingannya, hanya tujuh dosis yang diberikan per 100 orang di Afrika, melawan 99 di Eropa dan 111 di Amerika Serikat.

Vaksin juga dianggap kurang efektif terhadap varian Delta.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan minggu lalu oleh otoritas kesehatan AS, kemanjuran suntikan Pfizer-BioNTech dan Moderna terhadap infeksi telah turun dari 91 persen, menjadi 66 persen sejak jenis itu menjadi dominan di Amerika Serikat.

Namun, vaksin masih tetap sangat efektif dalam mencegah bentuk penyakit yang parah.

165