Home Kesehatan Moeldoko: Pandemi Covid-19 seperti Balon

Moeldoko: Pandemi Covid-19 seperti Balon

Jakarta, Gatra.com – Dengan tak kunjung usainya pagebluk corona selama lebih dari setengah tahun ini, Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko, mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 layaknya balon.

“Saya selalu mengilustrasikan bahwa pandemi Covid-19 itu seperti balon. Begitu ditekan di sini, muncul di sana. Tekan lagi di sana, muncul lagi di sini,” ujar Moeldoko dalam sebuah webinar yang digelar pada Senin (30/8).

Moeldoko mencontohkan negara-negara lain seperti Singapura dan Vietnam yang telah banyak dipuji atas kesuksesannya dalam menangkal penyebaran Covid-19 beberapa waktu lalu sebelum varian Delta menyerang. Menurutnya, saat ini, kedua negara terebut juga sama terpuruknya seperti Indonesia.

“Tadinya itu bersih luar biasa. Cukup bersih, lah, tidak menghadapi sebuah kondisi yang begitu jelek. Tetapi apa yang terjadi sekarang? Ternyata tidak seperti itu, bahkan di Vietnam sekarang ini di-lockdown. Malaysia menghadapi lockdown juga belum selesai-selesai,” tutur Moeldoko.

“Beberapa negara yang sudah mulai mengendorkan, Amerika sekarang ningkat lagi. Inggris juga demikian, meningkat lagi. Israel yang tadinya dikenal cukup bagus penanganannya karena relatif vaksinnya itu sudah cukup besar, di atas 40%, tetapi sekarang juga menghadapi situasi yang buruk dalam konteks Covid-19 ini,” imbuh Moeldoko.

“Sampai dengan saat ini, belum ada satu negara pun yang memiliki obat untuk penanganan Covid. Yang ada adalah vaksin,” tegasnya.

Untuk itu, Moeldoko tak lupa menyampaikan pesan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), yaitu agar masyarakat jangan merayakan euforia berlebihan atas penurunan jumlah kasus yang terjadi di Indonesia.

Moeldoko memandang bahwa dengan euforia berlebihan, masyarakat jadi tidak waspada. Kurangnya kewaspadaan akan berbuntut pada anggapan bahwa Covid-19 sudah selesai. Ujung-ujungnya, protokol kesehatan diabaikan dan kerumunan massa akan menyebar luas lagi. Menurutnya, apabila hal ini terjadi, PPKM Darurat lainnya berpotensi diterapkan kembali.

“Saya kira masyarakat Indonesia tidak ingin lagi, sungguh sangat berharap jangan ada lagi PPKM Darurat karena dengan PPKM Darurat semua kegiatan menjadi terganggu,” ujar Moeldoko.

112