Home Milenial Ini Keunggulan Alat Penyimpan Vaksin Covid-19 Karya Mahasiswa UGM

Ini Keunggulan Alat Penyimpan Vaksin Covid-19 Karya Mahasiswa UGM

Yogyakarta, Gatra.com - Sejumlah mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan alat penyimpanan vaksin Covid-19 dengann beberapa keunggulan. Alat bernama Smart Vaccine Tube ini dapat menyimpan vaksin tetap aman sampai ke daerah terpencil.

“Tujuannya alat penyimpanan vaksin ini (agar) dapat mempercepat akselerasi program vaksinasional terutama ke daerah terpencil, seperti daerah 3T (terdepan, tertinggal, terluar)," ungkap Muhammad Rizqiansyah, ketua tim tersebut, dikutip Rabu, (1/9), dari siaran pers UGM.

Bentuk alat ini kotak, ringan, dan dapat disandang layaknya tas. Pengembangan alat tersebut diketahui masuk dalam program PKM-KC yang berhasil mendapat pendanaan penuh dari Kemendikbud Ristek tahun 2021 ini.

"Harapannya jumlah target sasaran vaksinasi di Indonesia bisa tercapai dan terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity) dalam waktu dekat sehingga semuanya bisa normal kembali,” kata Rizqi.

Smart Vaccine Tube tersebut berbasis teknologi superthermos. Menggunakan bahan aluminium bubble foil dan sterofoam, Smart Vaccine Tube dirancang memiliki empat lapisan. Suhu dalam kotak didinginkan menggunakan peltier. Pada bagian atas, penutup luar, terdapat LCD dan indikator LED yang berfungsi untuk memantau temperatur dalam kotak.

Indikator LED tersebut akan bewarna hijau jika temperatur dalam kotak berada di antara suhu 2,5 - 7,5 derajat Celcius (oC), kuning jika temperatur antara 2 - 2,5oC atau 7,5 - 8oC, dan jika temperatur dalam kotak di luar suhu 2-8oC.

Dalam Smart Vaccine Tube pun terdapat wadah vaksin yang dibuat dengan teknologi 3D printing. Wadah ini berfungsi sebagai dudukan vaksin agar terhindar dari goncangan selama pendistribusian.

Smart Vaccine Tube dibuat dengan biaya terjangkau, mampu menyimpanan vaksin cukup lama, sekaligus hemat energi.

Sesuai data Kementrian Kesehatan RI, dari sasaran vaksinasi sekitar 208 juta penduduk, hingga 31 Agustus 2021, vaksinasi dosis 1 baru terlaksana 30% atau sekitar 60 juta orang. Adapun vaksinasi dosis 2 baru mencapai 17% atau sekitar 35 juta orang.

Di UGM, vaksinasi juga terus digelar dengan berbagai cara, seperti melalui layanan drive thru, Minggu (29/8). Langkah ini untuk memudahkan, mempercepat, dan menghindari kerumunan di lokasi vaksinasi. 

“Kegiatan dilaksanakan bersama-sama kolaborasi. Pada hari ini ada 3000 dosis dan kita menggunakan sistem drive thru dan screening dilakukan secara online,” tutur Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X saat meninjau vaksinasi.

1164