Home Politik Destinasi Wisata Mulai Buka, Bupati Pati: Tak Perlu Demo

Destinasi Wisata Mulai Buka, Bupati Pati: Tak Perlu Demo

Pati, Gatra.com - Sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Pati, Jawa Tengah kembali dibuka, menyusul Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) turun ke level 2. Tidak hanya itu, pagelaran seni pun telah diperbolehkan, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) ketat.
 
Bupati Pati, Haryanto mengatakan, sementara ini objek wisata yang telah dibuka untuk masyarakat adalah Jollong dan Gunungrowo. Sementara untuk destinasi lainnya akan dibuka secara bertahap.
 
"Kalau tempat wisata baru kita buka Jollong dan Gunungrowo, yang lain belum, bertahap. Tidak bisa langsung sekaligus walaupun sudah level 2, supaya terkendali. Saya tidak usah ditekan atau dipaksa, tidak perlu didemo. Sudah ada mekanismenya, kalau situasi membaik otomatis ada pelonggaran," ujarnya di Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (1/9).
 
Lanjutnya, pagelaran seni-budaya sudah dapat dilaksanakan di gedung secara terbatas. Ketentuan lain, pihak yang terlibat di dalamnya harus sudah vaksin.
Sementara untuk pertunjukan seni-budaya di tempat terbuka belum diperbolehkan.
 
Di masa PPKM level 2 ini, aturan jam malam pun mengalami pelonggaran. Waktu berjualan pedagang kaki lima (PKL) dan pertokoan yang tadinya dibatasi hingga pukul 20.00 WIB, kini dimundurkan menjadi pukul 21.00 WIB.
 
"Kemarin, nikah hanya boleh ijab di KUA, Sekarang sudah diperbolehkan di rumah, tamu dibatasi 50 orang. Tempat ibadah yang kemarin kapasitasnya dibatasi 50%, sekarang 75%. Pendidikan kami siapkan uji coba  pembelajaran tatap muka (PTM), tiap kecamatan satu SD dan SMP," imbuhnya.
 
Meski begitu, Haryanto berpesan agar masyarakat di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani jangan kebablasan dengan pelonggaran-pelonggaran ini. Dan, tetap menerapkan prokes dalam beraktivitas. Baginya, euforia berlebihan justru bisa berdampak buruk terhadap penanganan Covid-19. Sehingga PPKM Level 2 ini memiliki konsekuensi adanya pelonggaran dalam beberapa aspek kegiatan masyarakat.
 
"Alhamdulillah Pati turun ke level 2. Saya sudah buat edaran tentang hal ini. Namun saya berpesan, kita jangan terlalu euforia. Harus hati-hati karena pandemi Covid-19 masih ada. Di luar negeri yang sudah vaksin 50-70% penduduk, warganya terjebak euforia, tapi ternyata ada gelombang 3. Contohnya di Amerika, tiap hari kematian cukup tinggi. Kalau kita terlena, akan kembali seperti kemarin, cari rumah sakit untuk rawat inap saja sulit, akhirnya banyak yang meninggal," bebernya.

 

1416